KOMPAS.com - Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan puncak yang berada di ketinggian 3.676 mdpl.
Gunung Semeru yang juga menjadi gunung favorit para pendaki ini menjadi gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Gunung Kerinci (3.805 mdpl) dan Rinjani (3.726 mdpl).
Gunung Semeru memiliki puncak yang terkenal bernama Mahameru dengan kawahnya yang dijuluki Jonggring Saloko.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Jalur Lumajang-Malang Putus Total
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi disertai luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 7 kilometer pada Minggu, 4 Desember 2022 pukul 02.46 WIB.
Badan Geologi kemudian menyatakan bahwa tingkat aktivitas Gunung Semeru dinaikan dari Level 3 atau SIAGA menjadi Level 4 atau AWAS terhitung mulai pukul 12.00 WIB.
Lebih lanjut, warga dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.
Baca juga: Peneliti ITS Jelaskan Mengapa Jepang Waspada Tsunami Pasca Erupsi Gunung Semeru
Letak Gunung Semeru berada di Jawa Timur, masuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Lokasi Gunung Semeru juga masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Lokasi yang mudah dijangkau membuat Gunung Semeru menjadi salah satu tujuan pendakian.
Gunung Semeru juga memanjakan pendaki dengan pemandangan 3 danau, yakni Ranu Kumbolo, Ranu Pani, dan Ranu Regulo yang bisa dilewati di jalur pendakian.
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Minggu, 4 Desember 2022 dengan Awan panas guguran (APG) meluncur dari puncak kawah Jonggring Saloko sejauh tujuh kilometer ke arah tenggara dan selatan.
Erupsi ini juga bertepatan dengan satu tahun sejak terjadi bencara erupsi Semeru 4 Desember 2021.
Letusan yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 juga ditandai dengan luncuran awan panas guguran yang mengarah ke Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.
Letusan ini memakan korban jiwa dan membuat puluhan ribu penduduk di lereng Semeru terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Melansir laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mempunyai sejarah letusan besar sejak tahun 1818.
Dalam kurun waktu tahun 1818 hingga 1913 terjadi beberapa letusan yang terekam namun tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.
Baru pada rentang tahun 1941-1942 terdapat rekaman aktivitas vulkanik Gunung Semeru dengan durasi panjang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.