SIDOARJO, KOMPAS.com - Sejumlah petugas dari Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kabupaten Sidoarjo terus melakukan pembersihan tumpukan sampah di bawah Jembatan Kutuk, Sungai Kutuk, Kelurahan Sidokare, Kecamatan Sidoarjo, Kamis (20/11/2025).
Pembersihan dilakukan setelah sungai tersebut meluap pada Rabu (19/11) malam akibat tingginya curah hujan, hingga menyebabkan permukiman warga di Sidokare serta beberapa desa di sepanjang aliran Sungai Kutuk terendam banjir setinggi 20 hingga 35 sentimeter.
“Sampah yang menumpuk di bawah jembatan ini sudah lama tidak terangkat. Banyak plastik, potongan kayu, sampai sampah rumah tangga. Saat hujan deras semalam, kayaknya aliran air tertahan dan akhirnya meluap,” ujar Yasin, salah satu petugas.
Baca juga: BMKG: 14 Wilayah di Kalteng Berstatus Rawan Banjir Jelang Akhir 2025
Ia mengatakan, pembersihan dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu cukup lama karena volume sampah yang besar dan menempel pada struktur jembatan juga kedalaman air serta arus sungai yang cukup deras.
“Ini tidak bisa langsung diangkat begitu saja. Banyak yang menyangkut, jadi harus diangkat satu per satu. Tadi juga ada batang kayu cukup besar, kalau dipaksa berbahaya juga buat kita,” tambahnya.
Baca juga: Banjir Rendam Sejumlah Titik di Sidoarjo, Ketinggian Air Capai 35 Sentimeter
Hingga Kamis siang, proses pembersihan masih berlangsung di sejumlah titik di sepanjang aliran Sungai Kutuk dan beberapa sungai lain di kawasan Kota Sidoarjo, untuk memastikan aliran air kembali normal dan mencegah banjir susulan.
“Pembersihan sampah nggak cuma di sini. Masih ada tim lain di titik berbeda yang melakukan pekerjaan yang sama supaya aliran air bisa lancar lagi,” ujarnya.
Berdasarkan data BPBD Sidoarjo, banjir juga dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah lain dengan ketinggian air antara 20 hingga 35 sentimeter, yang mayoritas berada di sekitar aliran sungai di wilayah Kota Sidoarjo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang