Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Kenalkan Motif Batik "Wader Kesit", Ini Filosofinya

Kompas.com, 18 Oktober 2025, 13:15 WIB
Fitri Anggiawati,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Batik Festival sebagai upaya mengenalkan khazanah batik khas Banyuwangi.

Beragam acara digelar untuk meramaikan batik festival ini, salah satunya peragaan busana batik di areal Lorong Bambu, Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Jumat sore (17/10/2025).

BBF tahun ini dibuka dengan Fashion Lorong Bambu, peragaan busana batik kasual yang ditampilkan di area Lorong Bambu Gesibu Banyuwangi, diikuti puluhan anak dari usia 4 tahun hingga pelajar SMA.

Tahun ini, Banyuwangi mengangkat salah satu motif batik khas Banyuwangi yaitu “Wader Kesit” yang memiliki filosofi apik tentang warga wilayah ujung timur Pulau Jawa tersebut.

Baca juga: Magelang Batik Festival Digelar untuk Pertama Kali, Catat Tanggalnya

"Wader kesit melambangkan bahwa batik ini menggambarkan karakter masyarakat Banyuwangi yang lincah dan gesit," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Busana Batik dengan Gaya Sporty

Salah satu yang mencuri perhatian adalah peserta Jesslyn Kiandra Sunjaya yang mengenakan busana batik dipadu dengan gaya sporty khas anak-anak.

Rambutnya yang keriting mengembang dibiarkan alami, hanya ditata sedikit agar bagian atas tampak rapi.

Tak mengubah gaya putri pasangan Bella Donna dan Fian Andika itu menjadi lebih besar dari usianya yang baru menginjak 4 tahun.

Namun, meski masih berusia 4 tahun, siswa PAUD Kasih Bunda Banyuwangi tersebut tampak percaya diri melenggang.

Langkahnya tegas dan dia lahir berpose.

"Pertama kali bulan ikut kontes modelling bulan April 2025. Baru dia minggu masuk sekolah model di Sella Modeling Banyuwangi, ikut lomba dan juara harapan enam," kata sang ibu, Bella.

Baca juga: Pemberdayaan Difabel Rungu: Rumah Batik Pekalongan Jadi Wadah Inklusif

Bella menceritakan, putri bungsunya itu memiliki bakat di bidang modelling yang sudah tampak dari beberapa waktu sebelumnya, di mana Jesslyn memiliki hobi bergaya.

Jesslyn akan memakai baju, blazer, hingga sepatu hak tinggi milik sang ibu sembari melenggak-lenggok seperti model profesional.

Membaca potensi sang putri, Bella dan sang suami mendaftarkan Jesslyn ke sekolah model yang kelasnya dia ikuti hingga tiga kali seminggu.

Dan sejak diasah, bakat Jesslyn kian berkembang.

"Juara kebaya, juara Jember Fashion Show, sering ikut lomba. Dia senang dapat juara," tuturnya.

Dia bersemangat untuk mengikuti berbagai perlombaan modelling, termasuk di Batik Fest Banyuwangi, di mana dia menjadi juara 2 kategori A.

Di lomba yang diikuti puluhan peserta itu, Jesslyn mengenakan baju rancangan desainer Banyuwangi, Andi Darmawan, yang meraih juara 3 Best Designer Batik Fest 2025.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau