MAGETAN, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan Pemprov Jawa Timur menyiapkan dukungan penuh untuk proses evakuasi mushala Ponpes Al Khoziny yang ambruk pada 29 Agustus lalu.
Sejak awal menerima laporan, Khofifah langsung memerintahkan jajaran Pemprov bergerak cepat berkoordinasi dengan Wagub, Sekda, Kalaksa BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan.
Khofifah menginstruksikan sejumlah langkah darurat.
Dia minta siapkan ekskavator. Lalu lampu spotlight 1.000 watt untuk penerangan, karena evakuasi 24 jam di malam hari butuh dukungan cahaya.
"Saya juga minta dapur umum disiapkan. Untuk biaya pengobatan di luar RSUD Sidoarjo, Pemprov Jawa Timur yang menanggung,” ujar Khofifah, Minggu (5/10/2025)
Baca juga: Mobil Jenis Sedan Ringsek Kena Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny
Menurut Khofifah, proses evakuasi ini tidak bisa dilakukan sembarangan.
Pemprov menyiapkan tim pendukung, sementara komando utama berada di Basarnas dengan koordinasi BNPB.
“Evakuasi bukan sekadar mengangkat bongkahan. Harus hati-hati karena kemungkinan masih ada korban di bawah reruntuhan. Awalnya kami siapkan ekskavator, tapi ternyata yang dibutuhkan crane dan breaker. Kalau ekskavator hanya mengeruk, sedangkan crane bisa memotong dan mengangkat dengan lebih aman,” jelas Khofifah.
Baca juga: Prabowo Pantau Insiden Ponpes Al Khoziny Roboh, Minta Keamanan Bangunan Dievaluasi
Ia menambahkan, Basarnas menurunkan 12 personel bersertifikat internasional yang sudah berpengalaman dalam evakuasi di berbagai negara.
Selain itu, tim teknik sipil dari ITS juga terjun membantu.
“Semua langkah dipandu tim profesional Basarnas. Bahkan tim DVI Polda Jatim bersama Mabes Polri, tim forensik, hingga tim DNA dari Universitas Airlangga ikut terlibat dalam identifikasi korban,” ungkapnya.
Khofifah menyebut proses evakuasi memerlukan waktu lebih lama karena tim mengutamakan keselamatan.
“Hari pertama hanya bisa menggunakan satu alat berat. Baru hari ketiga crane dan ekskavator mulai dipakai. Semua sesuai arahan Basarnas, dan Pemprov Jatim hanya menyiapkan supporting system sesuai kebutuhan tim di lapangan,” katanya.
Baca juga: Ponpes Al Khoziny Ambruk: 37 Korban Meninggal Dunia Ditemukan, 8 Teridentifikasi
Hingga saat ini, jumlah korban masih bisa berubah seiring proses identifikasi.
“Tadi malam sudah ada tiga jenazah teridentifikasi, dan saya ikut menyerahkan langsung kepada keluarga. Kementerian Agama juga sudah hadir, Pak Menteri langsung datang untuk memberikan dukungan,” tutur Khofifah.
Dengan keterlibatan berbagai pihak, Khofifah meyakini proses evakuasi berjalan profesional meskipun membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan.
Ia meminta masyarakat bersabar dan terus mendoakan agar seluruh korban segera ditemukan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang