BANGKALAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Bangkalan, Jawa Timur, menyatakan waspada campak seiring dengan meningkatnya kasus campak di daerah itu.
Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Nur Hotibah mengatakan, status waspada campak mulai diumumkan untuk mencegah adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) campak seperti yang sedang terjadi di Sumenep.
Ia juga memanggil 22 kepala puskesmas di Bangkalan untuk menangani kasus tersebut.
Baca juga: 275 Anak di Bangkalan Terkena Campak, Mayoritas Belum Pernah Imunisasi
"Saat ini statusnya masih waspada. Ini sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi KLB campak di Bangkalan," ujarnya, Selasa (26/8/2025).
Ia mengatakan, salah satu upaya yang ia lakukan yakni dengan meningkatkan capaian imunisasi di seluruh puskesmas. Saat ini, ia mengklaim tingkat imunisasi di Bangkalan mencapai 90 persen.
"Untuk capaian imunisasi di 22 puskesmas saat ini sudah 90 persen," jelasnya.
Baca juga: 17 Pasien Campak Masih Dirawat, Dinkes Akui Kondisi Bangkalan Aman
Sedangkan jumlah vaksin campak yang ada di Bangkalan saat ini masih cukup untuk diberikan pada semua anak. Ia mengaku, stok vaksin campak masih aman.
"Saat ini ketersediaan masih banyak dan kalaupun kurang, kita bisa minta ke provinsi," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan rumah sakit di Bangkalan untuk menangani kasus campak ini. Menurutnya, kasus campak bisa diklaim positif jika sudah dilakukan pemeriksaan epidemiologi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang