Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mischa, TikToker Rusia yang Terpesona dengan Sound Horeg: Momen Terbaik dalam Hidup Saya

Kompas.com, 22 Agustus 2025, 14:54 WIB
Suci Rahayu,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Meski sempat menjadi perdebatan, fenomena sound horeg yang identik dengan dentuman keras dari sound system raksasa kini turut menarik perhatian dunia.

Salah satunya dialami oleh Mischa Cherry, seorang TikToker asal Rusia yang belakangan viral karena ikut merasakan langsung karnaval sound horeg di Jawa Timur khususnya Jember dan Kabupaten Malang.

Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat jelas ekspresinya yang campur aduk antara kagum, terkejut, sekaligus bahagia saat tubuhnya diguncang dentuman bass.

Meski sempat menutup telinga karena suara begitu keras, ia akhirnya larut dalam suasana dan ikut bergoyang bersama warga sekitar.

Baca juga: Penari Sound Horeg di Banyuwangi Diseruduk Mobil Saat Tampil

Sebagai konten kreator, ia terbiasa mengulas musik dari berbagai negara.

Namun, ketika pertama kali melihat sound horeg lewat sosial media, rasa penasarannya berbeda.

Video demi video yang ditonton membuatnya yakin untuk datang langsung ke Indonesia.

Baginya, sound horeg memiliki daya tarik yang tak sekadar soal musik.

“Ya, suatu saat saya pikir perlu pergi ke Indonesia. Saya ingin melihat festival ini, melihat pertunjukkan ini,” kata pria yang biasa disapa Mischa penuh antusias kepada Kompas.com.

Baca juga: Korsleting pada Genset, Sound Horeg Keluarkan Asap Saat Karnaval di Pasuruan

“Sound horeg bukan hanya tentang sound, ini adalah soal orang-orang yang bahagia, lucu. Saya tidak tahu mengapa begitu banyak yang suka. Saya rasa itu sangat bagus karena banyak orang yang melihat dan saya rasa memberikan kebahagiaan,” imbuhnya.

Apalagi melihat senyum dan tawa orang-orang di sekitarnya membuat ikut hanyut dalam kebersamaan itu.

“Itu hal yang luar biasa. Saya tidak punya kata untuk deskripsikan hal itu. Luar biasa. Ini adalah momen terbaik dalam hidup saya,” ujarnya.

Tiktokers asal Rusia, Mischa Cherry sedang menikmati sound horeg yang berlangsung di Jember dan Kabupaten Malang.Capture instagram Tiktokers asal Rusia, Mischa Cherry sedang menikmati sound horeg yang berlangsung di Jember dan Kabupaten Malang.

Kedatangannya ke Indonesia berawal dari undangan komunitas Minionss Audio melalui Mas Dika.

Ia mengaku sangat berterima kasih karena pengalaman itu memberinya kesempatan merasakan hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

“Mas Dika orang yang baik. Dia adalah orang yang mengundang saya untuk lihat sound horeg,” ucap Mischa.

Baca juga: Sempat Melarang, Kapolres Situbondo Kini Perbolehkan Sound Horeg Asal Sesuai Aturan

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau