MAGETAN, KOMPAS.com – Satpol PP Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengamankan 10 pengemis selama event Grebeg Suro 2025 yang digelar di Alun-alun Ponorogo dari tanggal 4 sampai 26 Juni lalu.
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Trantibum) Satpol PP Kabupaten Ponorogo, Subiyantoro mengatakan, dari pengakuan mereka, dalam 1 jam para pengemis itu mampu meraup uang saweran dari pengunjung event Grebeg Suro antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
“Dari pengakuan mereka bisa mendapat Rp 100.000 dalam 2 jam. Kalau jam kerjanya lebih lama, dapatnya ya lebih,” ujarnya melalui pesan singkat Rabu (2/7/2025).
Baca juga: Pengemis Menjamur di Pekanbaru, Status Kota Layak Anak Disorot
Subiyantoro mengatakan, dari 10 pengemis yang diamankan, 4 di antaranya adalah pengemis yang memang sering diamankan oleh Satpol PP Ponorogo yang merupakan pemain lama.
Sementara itu, 6 pengemis yang diamankan merupakan pemain baru yang berasal dari Madiun, Tulungagung, bahkan Kabupaten Blitar yang memanfaatkan keramaian Grebeg Suro.
“Yang 4 ini memang sering terjaring razia. Dipulangkan, balik lagi. Kalau yang 6 ini pemain baru yang memanfaatkan keramaian Grebeg Suro,” katanya.
Kebiasaan warga Kabupaten Ponorogo yang mudah memberikan uang kepada pengemis sempat viral pada pertengahan bulan Maret.
Saat itu, sejumlah pengemis yang diamankan Satpol PP kedapatan memiliki 4 ponsel dan mengantongi uang jutaan rupiah.
Baca juga: Pengemis di Ponorogo Bisa Raup Rp 12 Juta Per Bulan, Punya 4 Ponsel
Dalam satu bulan, pengemis tersebut bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 12 juta.
Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi mengatakan, warga Ponorogo memiliki kebiasaan awean atau suka memberi kepada para pengemis.
“Salah satu alasan pengemis itu memilih melakukan kegiatan di Ponorogo adalah karena masyarakatnya mudah memberikan sedekah kepada mereka. Masyarakat berpikir uang Rp 1.000 itu kecil, tapi dampaknya bagi pengemis ini adalah peluang mencari uang dengan mudah. Sehingga meski sudah 5 kali kita bina, mereka tetap memilih untuk kembali mengemis,” katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang