BANGKALAN, KOMPAS.com - Seorang bandar narkoba, Abdus Syukur (39), ditangkap polisi di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Penangkapan ini mengungkap penyimpanan senjata api ilegal di rumah pelaku. Senjata tersebut diditengarai diperoleh dari temannya dan dibeli seharga puluhan juta rupiah.
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, mengonfirmasi penemuan senjata api tersebut.
Saat penggeledahan di kediaman Syukur, polisi menemukan satu pucuk pistol Makarov kaliber 9 milimeter beserta pelurunya.
"Pistol yang kami amankan ini jenis Makarov kaliber 9 milimeter lengkap dengan pelurunya," ungkap Hendro, Selasa (24/6/2025).
Baca juga: Cerita Polisi Dilempari Batu dan Diadang Warga Saat Tangkap Bandar Narkoba di Pamekasan
Selain pistol, polisi juga menyita magasin yang berisi peluru siap pakai.
Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami asal usul senjata tersebut.
"Saat ini sudah ditangani oleh Satreskrim Polres Bangkalan untuk diselidiki dari mana senjata itu diperoleh," imbuhnya.
Hendro menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan untuk memastikan apakah senjata tersebut pernah digunakan pelaku.
"Dipakai atau tidak, masih didalami. Kami akan cek dan pengecekan itu harus melibatkan tim forensik," ujarnya.
Dalam pemeriksaan, Syukur mengaku mendapatkan pistol ilegal itu dari salah satu temannya dengan harga Rp 20.000.000. "Saya beli ke teman Rp 20 juta," ucap Syukur.
Ia menyebutkan bahwa transaksi pembelian dilakukan di atas Jembatan Suramadu pada Agustus 2024 dan mengaku telah mencoba senjata tersebut sekali.
"Pernah dicoba sekali waktu itu," ujarnya.
Baca juga: 3 Bandar Narkoba Menyerah dari Kepungan Polisi, Salah Satunya Pecatan TNI
Syukur mengeklaim bahwa ia membutuhkan senjata tersebut untuk melindungi diri karena memiliki musuh dan pernah mengalami insiden pembacokan di lengan kirinya.
"Cuma untuk jaga-jaga, karena saya punya musuh dan pernah dibacok," ungkapnya di hadapan penyidik.
Dari penangkapan ini, polisi menyita pistol Makarov kaliber 9 milimeter lengkap dengan magasin dan lima butir peluru, serta sarung pistol dari rumah Syukur.
Sebelumnya, Syukur menjadi target operasi polisi karena keterlibatannya dalam penyalahgunaan narkoba, di mana polisi berhasil mengamankan puluhan narkoba berbagai jenis yang disimpan di dalam popok bayi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang