SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengumumkan program baru yang bertujuan mendidik anak-anak bermasalah melalui asrama dan inisiatif "1 Keluarga Miskin 1 Sarjana".
Program ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan penempatan anak-anak tersebut di barak militer.
Sebelumnya, Eri Cahyadi pernah menerapkan program yang dikenal sebagai Sekolah Kebangsaan, yang bertujuan menempatkan anak-anak bermasalah di barak militer.
Meskipun program tersebut berhasil membawa perubahan, Eri mengungkapkan bahwa efek positifnya tidak bertahan lama.
"Setelah 3 sampai 4 bulan, ternyata ada (anak) yang kembali lagi ke kebiasaan lama," ujarnya di Surabaya, Senin (26/5/2025).
Untuk itu, Eri memutuskan membuka asrama seperti Kampung Anak Negeri (Kanri) dan meluncurkan program "1 Sarjana 1 Keluarga Miskin" guna menampung anak-anak yang bermasalah.
Pemerintah Kota Surabaya juga menyediakan bantuan untuk pendidikan anak-anak tersebut, dengan syarat mereka harus berada di rumah sebelum pukul 22.00 WIB.
"Kalau tidak punya biaya, serahkan ke Pemkot Surabaya, akan kami sekolahkan. Makanya nanti akan diantar menuju ke Kampung Anak Negeri atau ke Asrama Bibit Unggul," ujarnya.
Eri menekankan bahwa program ini bertujuan untuk mengubah pandangan anak-anak yang terlibat hukum, yang sering kali berpikir bahwa mereka akan mendapatkan sanksi fisik.
Baca juga: Ancam Pidanakan Pencuri Penutup Gorong-gorong: Eri Cahyadi: Jangan Ganggu Surabaya
"Kalau dari keluarga gak mampu, kami bantu, bisa melalui sekolah dan masuk asrama Kanri atau Bibit Unggul. Tapi kalau masih mampu, ya tetap melakukan pengawasannya kita bersama. Inilah gotong-royong," ucapnya.
Program ini memiliki kuota untuk 200 anak di Asrama Bibit Unggul melalui program "Satu Keluarga Satu Sarjana", serta tambahan 200 kuota untuk siswa jenjang SMP dan SMA.
"Sejak 2022 saya bergerak, saya berusaha menjaga privasinya warga saya yang saya datangi. Saya tidak ingin mereka malu atau minder," tutup Eri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang