SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya mantan pemain Persebaya, Bejo Sugiantoro, pada Selasa (25/2/2025) kemarin.
Eri menganggap Bejo merupakan seorang legenda Persebaya yang telah meninggalkan kenangan manis.
Menurutnya, pria kelahiran Sidoarjo tersebut tetap hidup di ingatan warga Surabaya.
"Legenda tak pernah benar-benar pergi. Mereka tetap bersama kita dalam kenangan dan jejak yang mereka tinggalkan," tulis Eri dalam akun Instagram resminya @ericahyadi_, Rabu (26/2/2025).
"Mereka (legenda Persebaya) senantiasa hidup dalam kisah yang terus kita ceritakan, dalam karya yang mereka wariskan, dan dalam inspirasi yang terus menghidupkan semangat kita," katanya.
Baca juga: Pesan Bejo Sugiantoro: Jangan Pilih Pemain atas Dasar Uang
Kemudian, Eri mengenang masa keemasan Bejo yang sempat menjadi bek tangguh tim berjuluk Bajol Ijo itu.
Bahkan, dia sempat membawa Piala Liga Indonesia periode 1996-1997 dan 2004.
"Kita semua kehilangan legenda besar. Bejo Sugiantoro mengembuskan napas terakhirnya. Kita semua mengenal Cak Bejo sebagai libero andal pada masa keemasan Persebaya di era 90-an," ujarnya.
Selanjutnya, Eri mengingat Bejo yang pernah menjabat asisten pelatih Persebaya.
Selain itu, lelaki yang lahir pada 2 April 1977 silam itu juga disebut sebagai atlet yang sudah berpengalaman.
"Tak hanya mengharumkan nama Surabaya, Cak Bejo yang lekat dengan nomor punggung 5 ini juga menjadi langganan Timnas di masanya. Di level kepelatihan, Cak Bejo juga pernah menjadi bagian dari tim kepelatihan Persebaya," katanya.
"Suatu kehormatan bagi saya pribadi pernah bertanding di lapangan hijau dan berbincang-bincang soal sepak bola Surabaya. Saya dan Pemkot Surabaya mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya," ucap dia.
Baca juga: Isak Tangis Rachmat Irianto Peluk Foto Bejo Sugiantoro di Pemakaman
Diberitakan sebelumnya, pemakaman legenda Timnas Indonesia, Bejo Sugiantoro diwarnai isak tangis dari suporter Persebaya Surabaya dan Deltras FC Sidoarjo.
Bejo Sugiantoro diantar ke tempat peristirahatan terakhir oleh ratusan Bonek dan Deltamania, ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Geluran, Sidoarjo, pada Rabu (26/2/2025).
Rachmat Irianto, putra sulung Bejo Sugiantoro, berjalan dengan bantuan tongkat dan wajah sendunya yang tak bisa disembunyikan.
Dia berjalan menuju liang lahat sambil membawa pigura foto Bejo Sugiantoro yang hanya berwarna hitam putih.
“Beliau merupakan pelatih yang bergaul dengan teman-teman Bonek, makanya kita sangat berduka,” kata suporter Persebaya Surabaya, Hamim Gimbal, saat pemakaman.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang