MADIUN, KOMPAS.com - Tim Damkar Pemkab Kabupaten Madiun turun ke beberapa sekolah setelah mendapatkan laporan adanya serbuan ulat bulu dalam sepekan.
Terakhir, tim Damkar Pemkab Madiun turun membasmi serbuan ulat bulu di kompleks sekolah Yayasan Pendidikan Al-Basmalah, Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, Kamis (13/2/2025).
Petugas Pos 1 Damkar Kabupaten Madiun, Gatot Suwarno pada Kamis (13/2/2025) menyatakan, pihaknya sudah menangani empat kali serangan ulat bulu dalam beberapa hari terakhir.
Musim penghujan menjadi waktu berkembang biaknya ulat bulu di pohon.
“Ini memang musimnya ulat. Dan kami dari Damkar sudah menerima empat laporan terkait serangan ulat bulu, baik di pos 1, 2, maupun 3,” kata Gatot.
Baca juga: Koloni Ulat Bulu Teror Siswa SD di Madiun, Petugas Damkar Turun Tangan
Menurut Gatot, terakhir timnya membasmi serangan ulat bulu di kompleks sekolah milik Yayasan Pendidikan Al-Basmalah.
Timnya membasmi koloni ulat bulu setelah para siswa pulang sekolah.
“Usai siswa pulang sekolah, tim kami meluncur untuk membasmi ulat bulu. Kami basmi dengan disemprot cairan pembasmi ulat yang dicampur BBM,” ucap Gatot.
Untuk membasmi koloni ulat di pepohonan, kata Gatot, tim membutuhkan waktu sekitar setengah jam.
Tim Damkar memastikan seluruh ulat bulu sudah mati dan tidak akan berkembang biak.
Gatot mengatakan, serangan ulat bulu di musim penghujan ini meningkat lantaran bertepatan dengan musim berkembang biaknya ulat.
Untuk itu, masyarakat diimbau berhati-hati jika memiliki pohon yang berada dekat pemukiman.
“Kami imbau pohon sering dibersihkan agar ulat bulu tidak dapat berkembang biak. Dan bila menemukan keberadaan ulat, segera dibasmi dengan cairan pembasmi ulat. Dengan demikian, ulat tidak dapat berkembang biak secara massal dan membahayakan warga,” tutur Gatot.
Baca juga: 5 Cara Membasmi Hama Ulat Bulu Tanpa Pestisida
Sementara itu, penjaga sekolah Yayasan Pendidikan Al-Basmalah, Fredi Prasetyo menyatakan, serangan ulat bulu baru diketahui setelah tiga anak yang bermain di bawah pohon mengalami gatal dan bentol.
“Tadi anak-anak kebetulan duduk dan bermain di bawah pohon. Beberapa saat kemudian mereka tiba-tiba mengeluhkan gatal-gatal sampai bentol,” kata Fredi.
Mengetahui beberapa siswa gatal dan bentol, kata Fredi, manajemen sekolah mengecek keberadaan ulat bulu di empat pohon di halaman sekolah.
Dari pengecekan empat pohon, ditemukan koloni ulat bulu.
Tak lama kemudian, manajemen sekolah menghubungi Damkar Pemkab Madiun untuk membasmi koloni ulat bulu.
Pihak sekolah khawatir bila tidak segera dibasmi, akan menjadikan siswanya mengalami gatal dan bentol.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang