SUMENEP, KOMPAS.com - Satu orang meninggal dunia akibat terjangkit penyakit demam berdarah bengue (DBD) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Sumenep, Achmad Syamsuri mengatakan, korban adalah seorang kakek berusia 74 tahun.
Korban asal Kecamatan Lenteng itu sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Garam Kalianget, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
"Ada satu kasus DBD yang meninggal, dari Puskesmas Lenteng," kata Syamsuri, Jumat (7/2/2025).
Baca juga: DBD di Boyolali Capai 90 Kasus, Dua Orang Meninggal
Syamsuri menyampaikan, di Puskesmas Lenteng, pasien positif DBD yang sedang dirawat sebanyak 22 orang.
Jumlah ini menjadi yang terbanyak di antara puskesmas lain yang sedang merawat pasien DBD.
"Yang terbanyak di Puskesmas Lenteng (pasien dirawat)," kata Syamsuri.
Angka kematian warga yang positif DBD di awal tahun 2025 lebih rendah dari tahun lalu.
Pada bulan Januari tahun lalu, warga yang meninggal sebanyak 2 orang.
Namun, bulan Januari tahun ini hanya 1 orang.
Kendati demikian, di awal tahun 2025, kasus warga yang positif DBD di Kabupaten Sumenep lebih tinggi dari awal tahun lalu.
Saat ini, tercatat 178 warga dari berbagai usia positif DBD.
Baca juga: Kasus DBD di Kediri Terus Bertambah, Dinkes Kediri Galakkan Fogging dan 3M
Mereka dirawat intensif di sejumlah puskesmas di wilayah daratan dan kepulauan. "Untuk bulan Januari ini, lebih banyak dari yang awal tahun lalu," ucap dia.
Selain mengintensifkan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, Dinas Kesehatan dan P2KB serta seluruh puskesmas telah berupaya memutus penyebaran DBD dengan melakukan Pemeriksaan Epidemiologi (PE) DBD.
Pemeriksaan epidemiologi adalah upaya untuk mengidentifikasi titik awal penyebaran DBD dan memutus jentik nyamuk Aedes aegypti.
"Setiap kali ada kasus (DBD), kami selalu lakukan pemeriksaan epidemiologi," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang