NGAWI, KOMPAS.com - Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ngawi mengungkapkan penyebab kematian seorang perempuan yang jasadnya ditemukan termutilasi di dalam koper merah.
Jasad tersebut ditemukan di selokan dekat tempat pembuangan sampah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Berdasarkan hasil autopsi, korban diduga tewas akibat cekikan sebelum dimutilasi.
Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Kresnawan, menjelaskan bahwa hasil autopsi menunjukkan penyebab kematian korban adalah afiksia atau kekurangan napas.
Baca juga: Polisi Temukan Berbagai Barang dalam Koper Berisi Mayat Wanita di Ngawi
“Penyebab kematian akibat afiksia atau kekurangan napas ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan, kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban,” ujar Joshua saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/1/2025).
Joshua juga mengungkapkan bahwa korban, yang identitasnya hingga kini belum diketahui, mengalami kekerasan sebelum meninggal dunia.
Hal ini terlihat dari resapan darah yang ditemukan di sekujur tubuh korban.
“Di sini ada indikasi kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” tuturnya.
Untuk mengungkap siapa yang membuang koper merah tersebut, pihak kepolisian saat ini sedang menelusuri rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Namun, Joshua menduga bahwa mutilasi terhadap korban dilakukan di luar Kabupaten Ngawi.
Baca juga: Otopsi Mayat Perempuan Dalam Koper di Ngawi, Ada Tindik di Atas Pusar
Sebelumnya, Satuan Reskrim Polres Ngawi juga mengungkapkan bahwa autopsi terhadap mayat perempuan korban mutilasi telah selesai dilaksanakan.
Joshua berharap ada keluarga korban yang dapat mengenali ciri-ciri korban berdasarkan informasi yang disampaikan pihak kepolisian.
“Dari ciri-ciri mayat korban yang kami amati, korban berjenis kelamin perempuan dengan tinggi badan 152 cm dan diperkirakan berusia antara 20 hingga 30 tahun, dengan warna kulit kuning langsat mengarah putih,” tambah Joshua.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang