Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, Tempat Istirahat dari Hiruk Pikuk Surabaya

Kompas.com, 22 Januari 2025, 09:04 WIB
Adhitiya Prasta Pratama,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Di tengah padatnya kota metropolitan Surabaya, tersembunyi hamparan hijau yang menawarkan kesejukan dan ketenangan. Yaitu, Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar.

Wisata alam hutan mangrove itu hadir sebagai jawaban atas riuhnya hiruk-pikuk perkotaan.

"Iya, di sini ijo-ijo (pemandangan hijau) enak, orang kalau liburan yang dicari kayak gini apalagi di Surabaya," kata Wid, salah satu penjaga pos Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar saat ditemui pada Selasa (21/1/2025).

Ucapan Wid tidak berlebihan. Begitu melangkahkan kaki ke dalam kawasan ini, mata langsung disambut dengan pemandangan rimbun pepohonan mangrove yang rindang.

Baca juga: Sempat Kaget soal HGB di Perairan, Wali Kota Eri: Bukan di Surabaya, tetapi Sidoarjo

Suara kicauan burung dan gemerisik dedaunan yang tertiup angin terasa menenangkan dan mengistirahatkan pikiran yang penat.

Trek kayu sepanjang 600 meter yang membelah hutan mangrove menjadi saksi bisu begitu banyak cerita keluarga yang mencari ketenangan di akhir pekan.

Baca juga: Terungkap, 2 Perusahaan Pemilik HGB 656 Hektare di Perairan Surabaya-Sidoarjo

"Wisatanya banyak, untuk anak-anak, juga untuk wisata lansia berolahraga," tambah Wid.

Bagi yang mencari sensasi lebih menantang, tersedia wahana ATV yang bisa memacu adrenalin sembari menikmati udara segar.

Sementara untuk yang ingin bersantai, bebek-bebekan air dan gazebo dengan desain yang menarik siap mengajak pengunjung berkeliling sembari menikmati riak air yang menyejukkan.

Salah satu daya tarik utama adalah layanan sewa mobil golf yang tersedia dalam dua pilihan kapasitas.

Sehingga, pengunjung dapat secara leluasa menikmati luasnya hamparan mangrove dengan asyik dan santai.

"Ada juga nanti yang sewa mobil golf per jam. Ada yang Rp 200.000 3 orang, Rp 300.000 untuk 7 orang," jelas Wid.

Fasilitas ini menjadi favorit keluarga besar yang ingin menikmati keindahan kawasan mangrove tanpa perlu berjalan kaki terlalu jauh.

Dengan mobil golf, mereka bisa mengeksplorasi sudut-sudut tersembunyi kawasan ini dengan lebih nyaman.

Menariknya, tempat ini telah menjadi magnet tidak hanya bagi warga lokal, tapi juga wisatawan mancanegara.

"Kemaren sudah dua kali rombongan kapal pesiar yang ke sini. Maret nanti ada lagi," ungkap Wid dengan bangga.

Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar buka mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB pada hari biasa.

Khusus akhir pekan, pengelola memberikan waktu tambahan dengan membuka lebih awal pada pukul 07.30 WIB.

"Kalau musim liburan bisa 1.000 sampai 2.000 pengunjung. Sabtu minggu," tambah Wid menggambarkan ramainya kawasan ini di akhir pekan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau