Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Homestay Kasur Pasir, Berlibur Sambil Terapi Kesehatan di Sumenep

Kompas.com, 19 Januari 2025, 11:06 WIB
Nur Khalis,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Rindang pohon cemara udang dan embusan angin pantai yang sejuk menyambut setiap pegunjung yang datang di Homestay Kasur Pasir, Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Homestay yang berada di area wisata Pantai Lombang ini mengusung konsep ala wisata kampung pasir, yang merupakan salah satu destinasi wisata tertua yang ada di Desa Legung, Kecamatan Batang-Batang.

"Ini adalah homestay pertama yang menyediakan kasur pasir," kata Masdawi, pengelola homestay saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (19/1/2025).

Baca juga: Dibekuk, 2 Pemuda yang Gelar Pesta Sabu di Taman Jajanan Rakyat Sumenep

Tampilan luar homestay ini tidak jauh berbeda dengan homestay lain pada umumnya.

Paduan warna dari gedung bercat putih dan keramik lantai berwarna kecoklatan memberikan nuansa yang meneduhkan.

Di depan masing-masing kamar, terdapat dua kursi kecil dan satu meja berwarna cokelat untuk sekadar duduk atau menaruh makanan ringan.

Baca juga: Setiap Hari, Ada 1-2 Pasien DBD di RSUD Dr. Moh. Anwar, Sumenep

Setelah pintu kamar dibuka, para pengunjung baru akan merasakan sensasi yang berbeda.

Tatapan kita akan tertuju pada sebuah kasur pasir yang menjadi andalan dari homestay yang baru dibuka bulan Desember 2024 lalu.

Masdawi menjelaskan, andalan dari homestay ini adalah kasur pasir yang tersedia di masing-masing kamar.

"Pasirnya khusus. Namanya pasir kuarsa," jelas Masdawi.

Ket. Foto: Pohon cemara udang yang rindang mengelilingi homestay kasur pasirKOMPAS.com/ Nur Khalis Ket. Foto: Pohon cemara udang yang rindang mengelilingi homestay kasur pasir
Pasir kuarsa adalah pasir yang terbentuk dari pelapukan batuan beku asam dan mengandung mineral kuarsa atau SiO2.

Keunggulan dari pasir ini adalah tidak lengket saat pengunjung tidur di atasnya.

"Kami mengambilnya di tempat khusus, digali dulu sedalam satu meter," terangnya.

Tidur di atas kasur pasir dipercaya bisa menjadi terapi bagi tubuh, di antaranya meningkatkan sirkulasi darah, memperbaiki metabolisme tubuh, dan menjaga kesehatan kulit.

Selain menyediakan kasur pasir di masing-masing kamar, pengelola juga menyiapkan transportasi khusus bagi setiap pengunjung yang ingin datang langsung ke wisata kampung pasir di Desa Legung, Kecamatan Batang-Batang.

Selama perjalanan menuju wisata kampung pasir, para pengunjung bisa menikmati rindangnya pohon cemara, bentang pasir yang luas, dan debur ombak yang indah.

Untuk bermalam di homestay ini, para pengunjung cukup membayar Rp 300.000.

Di setiap kamar telah disiapkan berbagai fasilitas, di antaranya kasur pasir, kasur busa, AC, dan kamar mandi.

"Semoga homestay ini bisa memberi pengalaman berbeda bagi setiap wisatawan yang berkunjung," harapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau