MALANG, KOMPAS.com - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengumumkan perpanjangan masa penutupan jalur pendakian di Gunung Semeru hingga 8 Februari 2025.
Keputusan ini diambil berdasarkan surat pengumuman yang dikeluarkan pada Jumat (17/1/2025), dengan mempertimbangkan kondisi cuaca buruk yang melanda selama bulan Januari 2025.
“Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan memastikan keselamatan serta kenyamanan pengunjung dari ancaman bencana alam yang dipicu cuaca ekstrem.”
Baca juga: 6 Kali Erupsi, Gunung Semeru Keluarkan Kolom Abu Setinggi 900 Meter
Demikian ungkap Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/1/2025).
Rudijanta juga mengimbau agar masyarakat mematuhi keputusan tersebut dan tidak melakukan aktivitas pendakian secara ilegal.
"Pendaki yang melanggar ketentuan-ketentuan itu akan kami berikan sanksi blacklist selama satu tahun," tutur dia.
Sebelumnya, BB TNBTS telah membuka jalur pendakian Gunung Semeru setelah ditutup selama sekitar lima tahun, dengan keputusan pembukaan yang dikeluarkan pada 23 Desember lalu.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, BPBD Lumajang Waspadai Ancaman Banjir Lahar Gunung Semeru
Namun, sepekan setelah pembukaan, pada 30 Desember, BB TNBTS mengeluarkan surat pengumuman penutupan yang berlaku dari 2-16 Januari 2025.
Beberapa hari setelah itu, BB TNBTS kembali memperpanjang masa penutupan hingga 19 Januari 2025 dengan alasan yang sama, yaitu mengantisipasi cuaca ekstrem.
Selama masa pembukaan jalur pendakian yang berlangsung selama sepekan, BB TNBTS mencatat sudah ada 386 wisatawan lokal yang mendaki puncak tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang