PASURUAN, KOMPAS.com - Sebanyak 200 kepala keluarga korban banjir di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, masih bertahan di posko pengungsian karena rumah mereka masih tergenang air setinggi 60 sentimeter.
Untuk menyuplai kebutuhan pengungsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan membuat dapur umum.
"Posko pengungsian masih ditempati warga dan tetap kita menyuplai kebutuhan pokok mereka," terang Sugeng Hariyadi, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Senin (9/12/2024).
Baca juga: Korban Banjir Pasuruan Keluhkan Gatal-gatal
Posko pengungsian yang berlokasi di Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, tersebut penuh dengan warga terdampak banjir.
Tercatat sebanyak 200 kepala keluarga yang masih bertahan. Secara bergantian, mereka juga mengecek kondisi rumah yang masih tergenang air setinggi 60 sentimeter.
"Dapur umum kami sudah menyiapkan 1.500 nasi bungkus. Sehari juga bisa sampai 3.000 nasi bungkus," terangnya.
Luluk Faizah, salah satu pengungsi, mengaku lebih memilih bertahan di posko pengungsian karena rumahnya masih terendam banjir. Dirinya akan kembali ke rumah jika sudah mengering.
"Rumah saya masih terendam, lebih baik di sini sementara, nunggu rumah asat (kering) dulu," terangnya.
Untuk diketahui, banjir yang melanda bagian timur Kabupaten Pasuruan menyisakan enam desa di Kecamatan Rejoso, di antaranya Desa Kawisrejo, Kedungbako, Rejoso Lor Toyaning, Jarangan, dan Patuguran.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang