PONOROGO, KOMPAS.com – Satreskrim Polres Ponorogo, Jawa Timur, telah meminta keterangan dari 8 saksi terkait kasus pembunuhan Boniman (67), warga Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.
Diketahui, Boniman ditemukan tewas dengan luka di kepala di ruang tamu rumahnya.
Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, mengatakan bahwa para saksi yang dimintai keterangan adalah keluarga korban, tetangga dekat, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Baca juga: Marbut di Ponorogo Ditemukan Tewas, Diduga Dianiaya Anak
“Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi yang diperiksa sebanyak 8 orang. Mereka adalah saksi yang diyakini tahu sebelum, saat, dan setelah peristiwa berdarah itu terjadi,” ujarnya ditemui di Polres Ponorogo, Selasa (3/12/2024).
Rudy menambahkan, dari keterangan beberapa saksi, dijelaskan bahwa antara korban dan terduga pelaku yang tak lain adalah anaknya sendiri sering terlibat cekcok.
Cekcok terjadi biasanya disebabkan karena korban tidak memenuhi keinginan pelaku.
Polisi akan melakukan otopsi terhadap jenazah korban untuk mengetahui penyebab kematiannya.
“Kita masih kumpulkan semua barang bukti, termasuk melakukan otopsi terhadap korban, walaupun sudah jelas pelakunya mengarah ke siapa,” imbuhnya.
Polisi akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap terduga pelaku yang terindikasi memiliki gangguan kejiwaan.
Saat ini, terduga pelaku diamankan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Harjono Ponorogo.
“Hasil proses penyidikan menunjukkan indikasi pelaku adalah anak kandung sendiri dan terindikasi gangguan kejiwaan. Saat ini, observasi di Harjono menunggu hasil observasi gangguan jiwa atau tidak,” pungkas Rudy.
Sebelumnya, Boniman (67), warga Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ditemukan tewas di ruang tamu rumahnya pada Hari Minggu (1/12).
Korban yang merupakan marbot masjid ditemukan oleh tetangganya yang curiga dan mencari keberadaan korban karena tidak mengumandangkan azan subuh.
Sebelumnya, sejumlah warga mendengar keributan di rumah yang ditinggali korban bersama anaknya. Setelah terdengar keributan, lampu rumah korban dimatikan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang