KEDIRI, KOMPAS.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di kawasan Klotok, Kota Kediri, Jawa Timur, mengalami overload sehingga pemerintah kota (Pemkot) mulai menyiapkan lahan penunjangnya.
Lahan tersebut diperlukan agar sampah yang masuk, yakni sebanyak 173 ton per harinya, tetap bisa tertampung dan terkelola dengan baik.
Penjabat Wali Kota Kediri, Zanariah, mengatakan lahan yang telah disiapkan tersebut seluas 6 hektar. Lahan tersebut berada di sebelah barat TPA II kawasan Gunung Klotok.
Baca juga: Debat Pilgub Jatim: Luluk Sebut Pemprov Gagal Kelola Sampah, Khofifah Bilang Begini
“Timbunan sampah di TPS III ini sudah lebih dari 17 meter dari tanggul pembatas. Untuk itu, lahan 6 hektar tersebut sebagai lahan pengganti TPA III ini,” ujar Zanariah dalam siaran persnya, Senin (18/11/2024).
Adapun pembiayaan untuk pembukaan lahan baru tersebut menggunakan skema pinjaman eksternal maupun pengajuan kepada lembaga donor internasional.
“Salah satunya adalah program Local Service Delivery Improvement Project (LSDP) kerjasama Kemendagri dengan Bank Dunia," ungkapnya.
Langkah-langkah pengelolaan sampah tersebut juga terus dilakukan untuk mengurangi penumpukan serta memanfaatkan potensi yang ada.
Pengelolaan itu dilakukan dengan memperkuat sektor hulu melalui penguatan Bank Sampah serta optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri, Imam Muttakin, mengatakan saat ini Pemkot memiliki 8 unit TPS 3R yang tersebar di beberapa lokasi.
"Rencananya, tahun 2025 mendatang akan menambah jumlah TPS 3R di 3 lokasi yaitu Ketami, Ngletih, dan juga Tamanan," ujarnya.
Baik Bank Sampah maupun TPS 3R tersebut merupakan program pengelolaan sampah berbasis komunitas, sehingga memerlukan keterlibatan dan peran serta unsur masyarakat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang