Alasan Jatah Dua Kursi Kosong DPRD Pasuruan Belum Terisi

KOMPAS.com - Dua kursi anggota DPRD Kabupaten Pasuruan kosong selama lebih dari dua bulan.

Ini terjadi karena dua anggota terpilih mengundurkan diri. Mereka mencalonkan diri sebagai pasangan calon bupati-wakil bupati pada pilkada 2024.

Situasi yang terjadi ini karena molornya proses pergantian antarwaktu (PAW). Masih ada kendala pada berkas calon pengganti.

Baca juga: 2 Bulan Usai Pelantikan, Satu Kursi DPRD Pasuruan Masih Lowong

"Sebenarnya pihak kami (DPRD) sudah mengajukan nama-nama pengganti dari Mas Rusdi-Gus Shobih, namun ada kendala sedikit pada berkas calon penggantinya," ujar Samsul Hidayat, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Kamis (24/10/2024).

Berkas yang menjadi kendala tersebut terkait perbedaan nama calon PAW dari Rusdi Sutejo, yakni Febrian Irawan Darwis, caleg Gerindra dari Dapil I Kabupaten Pasuruan.

Dalam berkasnya ditemukan perbedaan nama pada KTP dengan yang tertera dalam hasil perolehan saat Pemilu 2024.

"Nah terkait perbedaan nama itu, tetap menjadi syarat pemenuhan pengajuan ke Pj Gubernur Jawa Timur dan harus ada surat putusan dari pengadilan, sekarang masih proses," ujarnya.

Sedangkan untuk nama calon PAW dari M Shobih Asrori yakni Nur Laila dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapil 2 Pasuruan.

Dia berharap dengan turunnya SK Keputusan dari Pj Gubernur Jawa Timur maka pelantikan Febrian dan Nur Laila dapat segera dilakukan.

Baca juga: Pertama Kali sejak Reformasi, Golkar Duduki Kursi Ketua DPRD Pasuruan

Dua kursi anggota DPRD Kabupaten Pasuruan periode 2024-2029 kosong karena ditinggalkan Rusdi Sutejo dari Partai Gerindra dan M Shobih Asrori dari PKB.

Keduanya mengundurkan diri lantaran maju sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Pasuruan 2024.

Pasangan tersebut mendapat nomor urut 2. Mereka akan melawan paslon nomor urut 1 yakni Abdul Mujib Imron-Wardah Nafisah dalam memperebutkan posisi orang nomor satu di Pasuruan.