Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Parade Puluhan Cikar Hias di Kediri

Kompas.com, 8 September 2024, 09:37 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Parade moda transportasi hias pada umumnya berupa parade becak hias, mobil hias, maupun sepeda hias. Namun di Kediri, Jawa Timur, ada parade cikar hias yang digelar Sabtu (7/9/2024).

Cikar merupakan moda transportasi berupa gerobak yang ditarik sapi atau lembu yang dikendalikan oleh seorang juru mudi yang disebut bajingan.

Alat transportasi ini merupakan peranti mobilitas tradisional yang masih terjaga di Kediri. Umumnya dipakai para petani untuk angkutan hasil bumi.

Parade itu digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Pemerintah Kabupaten Kediri dan diikuti sebanyak 41 cikar.

Titik pemberangkatan dari Balaidesa Joho Sumberejo lalu berkeliling hingga titik akhir di lapangan Simpang Lima Gumul.

Baca juga: Lahan Hutan Seluas 8 Hektar di Gunung Wilis Kediri Terbakar

Dari sisi penampilan, cikar-cikar tersebut dihias sedemikian rupa oleh pemiliknya. Hiasan yang jamak adalah penggunaan janur kuning hingga rumbai-rumbai kain warna-warni.

Para pemilik cikar menyambut antusias parade tersebut. Bahkan mereka juga mengajak serta sanak keluarganya di atas cikar untuk memeriahkannya.

“Semua keluarga ikut. Biar rame,” ujar Kaji Dullah, seorang bajingan cikar dari Tengger Kidul Kecamatan Pagu ditemui Kompas.com di lokasi parade.

Parade tersebut juga menjadi ajang promosi dan meningkatkan rasa bangga para peternak dan pedagang sapi. Mereka mengeluarkan sapi terbaiknya dalam event tahunan tersebut.

Angga, seorang peternak sapi asal Kunjang Kecamatan Ngancar misalnya, menggunakan sapi jenis silangan Brahman sebagai penarik gerobaknya.

Salah satu cikar peserta parade cikar hias di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (7/9/2024).KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Salah satu cikar peserta parade cikar hias di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (7/9/2024).

“Ini sapi Brahman cross. Usianya 3 tahun dengan harga sekitar Rp 45 jutaan,” ujar Angga yang juga bertindak sebagai bajingan ini.

Kepala DKPP Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, parade cikar ini adalah agenda tahunan yang bertujuan mengangkat dan melestarikan budaya transportasi lokal yang ada di Kediri.

“Pemerintah Kabupaten Kediri berupaya untuk nguri-nguri budaya terutama moda transportasi tradisional cikar ini. Ini tahun ketiga pelaksanaan,” ujar Tutik Purwaningsih.

Ia menambahkan, event ini juga untuk mengangkat potensi lain atas banyaknya sentra peternakan sapi di wilayah Kediri.

Baca juga: Bupati Dhito Harapkan Partisipasi Masyarakat Kediri di Pilkada 2024 Meningkat

Kebetulan dari 26 wilayah kecamatan di Kabupaten Kediri, terdapat 9 kecamatan yang menjadi sentra peternakan sapi. Dari 9 kecamatan itu lah para peserta berasal.

“Kebetulan mereka masih mempertahankan moda transportasi tradisional cikar,” lanjut Tutik.

Ada pun parade itu menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Sepanjang jalur yang dilewati parade dipenuhi warga yang ingin mencari hiburan.

“Ini parade yang gak umum dan ternyata cikar bagus juga ya kalau dibuat parade.” ujar Dimas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau