SITUBONDO, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Jalan Pantura Rahmat Besuki, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur melakukan aksi protes sambil membakar kayu, akibat jalan rusak yang tidak kunjung diperbaiki, Rabu (21/8/2024).
Koordinator Jalan Rusak, Lubis menyatakan jalan rusak tersebut sudah berulang kali viral dan diunggah di media sosial lokal Situbondo. Namun, tidak juga ada reaksi dari pemerintah daerah.
"Meskipun jalan ini masuk jalan nasional atau provinsi, namun pada faktanya hampir setengah tahun jalan rusak parah ini tidak ada yang peduli," kat dia, kemarin.
Baca juga: Jalan Rusak dan Listrik Byar Pet, Masalah Klasik di Tapal Batas yang Belum Terpecahkan
Dia mengingatkan, jalan rusak tersebut sudah sering mengakibatkan kecelakaan. Tidak sedikit yang menyebabkan hilangnya nyawa. Kondisi tersebut membuat warga geram dan meminta pemerintah segera merespons.
"Apa iya pemerintah daerah harus menunggu pemerintah provinsi atau pusat yang memperbaiki, jika ada yang kecelakaan dalam waktu dekat akibat jalan rusak siapa yang bertanggungjawab?" kata dia.
Lubis juga menyatakan, di setiap ruas jalan rusak pasti ada ketegori jalan berlubang dengan kategori sangat parah.
"Jika apa yang kami sampaikan ini tidak diindahkan maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar, namun jika pemerintah daerah atau provinsi tidak bisa memperbaik jalan rusak tersebut maka kami harap pemerintah saat ini mundur," kata dia.
Baca juga: Buntut Jalan Rusak, Warga Nagekeo Ubah Teks Proklamasi di Apel HUT RI
Abdullah (27), warga Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo menyatakan kondisi jalan rusak tidak hanya terjadi di daerah pusat Kota Situbondo.
Namun di daerah Situbondo bagian timur jalan rusak juga sering ditemui. "Di daerah Asembagus juga banyak jalan rusak, kondisinya ada yang cukup dalam dan membahayakan pengendara yang melaju kencang," kata dia.
Abdullah berharap pemerintah bisa merespons dengan cepat adanya jalan berlubang tersebut. Jika tidak direspons dengan cepat maka akan lebih banyak kendaraan yang mengalami kecelakaan.
"Ya diperbaiki lah, masak iya dibiarin terus begini, entah itu pemerintah daerah atau pusat sama aja," kata dia.
Baca juga: Kerinduan Warga Orong Telu Sumbawa, Bisa Merdeka dari Jalan Rusak
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang