Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Surabaya Semprot Jukir Liar Pasang Tarif Rp 35.000 di KBS: Bikin Malu Surabaya

Kompas.com, 12 Juli 2024, 18:48 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

)SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memarahi juru parkir (jukir) liar dan sejumlah anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya lantaran dugaan praktik parkir liar di sekitar Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jumat (12/7/2024).

Dalam video yang beredar, tampak Eri bertemu dengan seorang pria yang mengarahkan sebuah mobil untuk parkir dengan tarif

Baca juga: Dishub Surabaya Tangkap 5 Jukir Liar di Wisata Kota Lama

Kemudian, Eri mengumpulkan sejumlah anggota Dishub Surabaya di dekat KBS. Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) itu memarahi petugas.

"Sampean mau ketok iku (anda tadi lihat) parkir (di KBS) kosong, lapo sampean jarno (kenapa anda biarin) parkir di sini (liar)," kata Eri dalam video tersebut.

Penjelasan Eri

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, awalnya dirinya mendapatkan laporan dari seorang pengunjung yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur.

Wisatawan itu mengaku memarkirkan kendaraannya di KBS dengan tarif parkir tinggi.

"Setelah baca DM (direct message) itu, saya langsung turun ke lapangan. Ternyata pas ada orang (juru parkir liar) di sana, saya berhenti orangnya ngajak berdebat," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Jumat (12/7/2024).

Eri mulai emosi saat mengetahui aksi jukir liar yang mematok harga tinggi pada pengunjung.

"Saya (tanya) berapa bayarnya? (Dijawab) Rp 35.000. Saya bilang, gak ngene (enggak begini), ngisin-ngisini (bikin malu) Surabaya, wong njobo Surabaya mlebu dadi koyok ngene (orang luar Surabaya masuk jadi begini), ngerusak," tambahnya.

Baca juga: Parkir Liar di Senopati Dirazia, Jukir: Banyak Karyawan Parkir di Sini

Eri menyebutkan, jukir liar tersebut biasanya beroperasi di sekitar pintu masuk KBS. Kemudian, dia langsung mengarahkan wisatawan yang menggunakan mobil untuk parkir di luar.

"Mulai masuk, mobil itu digeret (diajak) sampai ke depan Jalan Setail, padahal di situ maksudnya di dalam KBS tertulis ada parkir resmi, dan di situ kalimatnya masih kosong," ucapnya.

Evaluasi dishub

Wali Kota Eri juga meminta Kepala Dinas Perhubungan Surabaya, Tundjung Iswandaru segera mengevaluasi anggotanya.

Sebab, ada oknum yang diduga membiarkan adanya jukir liar ketika bertugas.

"Lah itu kan akhirnya parkirnya bocor (lolos) terus, wong onok Dishub nang kono (Pdahal sudah ada orang Dishub di sana). Ini sudah saya sampaikan ke Pak Tundjung evaluasi kinerjanya Dishub," ujar dia.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 12 Juli 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah

Keluhan wisatawan

Sebelumnya, seorang pengguna Instagram dengan akun @nikecharisma mengirimkan pesan ke Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terkait keluarganya yang datang dari Lamongan ke Kota Pahlawan untuk berwisata di Kebun Binatang Surabaya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau