NGAWI, KOMPAS.com- Seorang suami di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur bernama Davin Ahmad Sofyan (27) melaporkan dugaan malapraktik seorang dokter gigi yang mencabut gigi bungsu istrinya ke Polres Ngawi, Senin (27/5/2024).
Diduga setelah pencabutan gigi tersebut, sang istri bernama Nira Pranita Asih (31) meninggal dunia.
Nira sebelumnya juga disebut sempat mengalami pembengkakan dan menjalani sejumlah operasi.
Menurut Davin, sebelum dia memutuskan melaporkan kasus tersebut ke polisi, sejumlah pihak mendatanginya untuk mengajak berdamai.
"Untuk mediasi, katanya jangan sampai masuk ke ranah hukum dan diomongkan secara kekeluargaan," ungkap Davin, Senin (27/5/2024).
Menurutnya pihak yang mendatanginya antara lain PDGI dan Dinas Kesehatan Ngawi.
"Yang menemui humas PDGI pusat sama Pak Kadin dan Ketua PDGI Ngawi," kata dia.
Baca juga: Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani
Kuasa Hukum Davin Gembong Pramono mengungkap, kliennya memilih melaporkan dugaan malapraktik ke polisi lantaran menganggap tidak ada iktikad baik dari pihak dokter gigi yang mencabut gigi istrinya.
"Bahkan ucapan belasungkawa sudah selesai 40 hari baru mengucapkan," kata dia.
Menurut pihak Davin, dokter gigi tersebut juga melakukan tindakan tanpa ada rekomendasi rumah sakit yang mempunyai dokter bedah mulut.
"Mestinya dia membuat rekomendasi ke rumah sakit yang menangani dokter bedah mulut," kata dia.
Gembong mengaku telah mempersiapkan bukti dugaan malapraktik berupa rekam medis dan foto sang istri saat sakit.
Baca juga: Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi
Sebelumnya diberitakan, Nira Pranita Asih (31) meninggal dunia, Sabtu (27/4/2024) setelah sempat melakukan pencabutan gigi.
Menurut keterangan Davin, Nira mencabut gigi bungsunya pada 28 Desember 2023 di klinik di wilayah Walikukun.
Namun pada 30 Desember 2023 istrinya mengalami pembengkakan di sekitar gigi belakang. Pada 1 Januari 2024 sang istri dibawa ke rumah sakit di Solo, Jawa Tengah karena tidak ada perkembangan.
Setelah itu kondisinya sempat membaik dan diperbolehkan pulang. Tetapi pada 3 Januari 2024 istrinya kembali sakit di bagian tenggorokan sampai tak bisa bicara dan menjalani rawat inap.
Nira setelah itu dirujuk ke RS Dr. Oen Solo dan 4 Januari harus memakai alat bantu pernapasan.
Nira kemudian beberapa kali menjalani operasi dan meninggal pada 27 April 2024.
Sumber: Kompas.com (Sukoco), Surya