Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Davin Laporkan Dugaan Malapraktik Dokter Gigi yang Cabut Gigi Bungsu Almarhumah Istrinya ke Polres Ngawi

Kompas.com, 28 Mei 2024, 06:41 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Davin Ahmad Sofyan (27), warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, melaporkan dugaan malapraktik dokter gigi yang menangani pencabutan gigi bungsu istrinya.

Davin mendatangi Polres Ngawi pada pukul 10.00 WIB dan baru keluar dari ruang Unit Pindana Khusus Satreskrim Polres Ngawi pada pukul 16.00 WIB.

“Kami melaporkan kejadian malapraktik yang dialami oleh istri Mas Davin,” ujar kuasa hukum Davin, Gembong Pramono, Senin (27/5/2024).

Baca juga: Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Gembong Pramono menambahkaan, laporan kliennya ke Polres Ngawi karena selama ini keluarga Davin merasa tidak ada simpati yang ditunjukkan dokter gigi yang mencabut gigi bungsu almarhumah istrinya.

“Bahkan, ucapan belasungkawa sudah selesai 40 hari baru mengucapkan, ini yang kami laporkan tentang apa yang dialami, tapi belum distempel,” imbuhnya.

Menurut Gembong, malapraktik yang dilaporkan kliennya karena dokter gigi yang melakukan pencabutan gigi bungsu tidak memberikan rekomendasi kepada Davin selaku suami mendiang Nira Pranita Asih.

Dokter yang melakukan pencabutan gigi bungsu istri Davin juga menyimpulkan sendiri tindakan pencabutan gigi tanpa adanya rekomendasi rumah sakit yang memiliki dokter bedah mulut.

“Mestinya dia membuat rekomendasi ke rumah sakit, yang menangani harus dokter bedah mulut."

Baca juga: Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

"Tidak izin suami denga izin tertulis, perlu persetujuan untuk setuju dicabut. Setelah konsultasi suruh rontgen,  disimpulkan oleh dokter untuk dicabut. Saat dicabut, dari pemeriksaan tidak ditunggui suaminya,” ucap Gembong.

Gembong mengaku, pihak Kepolisian Resor Nagwi baru menerima laporan kliennya dan belum meminta bukti adanya dugaan malapraktik yang dilakukanm dokter gigi yang membuka klinik di Walikukun tersebut.

Dia mengaku kliennya telah mempersiapkan bukti dugaan malapraktik berupa rekam medis serta foto saat istrinya sakit dan diabaikan.

“Kami melapokan kejadian itu. Untuk bukti belum kami sampaikan karena belum diminta. Kami punya bukti tentang rekam medis, foto pada saat sakit diabaikan,” kata Gembong.

Diminta damai

Davin mengaku pernah diminta tidak membawa kasus dugaan malapraktik yang dialami almarhumah istrinya ke ranah hukum.

Dia mengaku sempat didatangi Humas PDGI Pusat, Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, dan ketua PDGI Kabupaten Ngawi.

Baca juga: Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

“Untuk mediasi katanya jangan sampai masuk ke ranah hukum, diomongkan secara kekeluargaan. Yang menemui humas PDGI Pusat sama Pak Kadin dan Ketua PDGI Ngawi,” Kata Davin.

Sebelumnya, sebuah video seorang pasien dokter gigi di Ngawi viral di media sosial karena meninggal usai mengalami infeksi pascapencabutan gigi bungsu ke Klinik Gigi di Walikukun Ngawi pada 28 Desember 2023 dan mendapat  perawatan di RS Oen Solo.

Kisah video perjuangan wanita itu saat dirawat di Rumah sakit viral di medsos setelah diunggah suaminya melalui akun TikTok @davin_a.s07.

Nira sempat dirawat di sejumlah rumah sakit di Solo hingga akhirnya dirawat di rumah sakit dr Oen Solo akibat mengalami infeksi setelah operasi pencabutan gigi bungsu.

Akhirnya, Nira mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (27/4/2024).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau