Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Kompas.com - 24/04/2024, 16:33 WIB
Usman Hadi ,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Belasan ribu lahan tadah hujan yang mengalami kesulitan air di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, akan dilakukan pompanisasi.

Untuk diketahui, pompanisasi merupakan proses mengangkat air dari sumbernya seperti sumur, sungai, atau danau untuk dialirkan ke saluran irigasi sawah para petani.

“Di sini (Kabupaten Nganjuk) ada 12.000 hektare lahan tadah hujan,” ujar Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah.

Ia mengungkapkan hal tersebut usai melaksanakan tanam padi serentak lahan tadah hujan serta upaya khusus perluasan areal tanam padi dengan pompaisasi di Desa Kedungglugu, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

“Dari 12.000 (hektare lahan tadah hujan) ini, kita dari tanam dan panen dari satu kali bisa tiga kali dengan menggunakan pompa,” lanjutnya.

Andi berharap ke depan lahan tadah hujan seluas 12.000 hektare di Kabupaten Nganjuk dapat dimanfaatkan secara maksimal melalui program pompanisasi ini.

Pihaknya ingin belasan ribu lahan tadah hujan di Kabupaten Nganjuk ini menjadi lebih produktif, sehingga dapat meningkatkan produksi pangan nasional.

“(Memang) petani kita butuh pompa. Itulah kenapa Pak Presiden arahannya ke Pak Menteri Pertanian untuk melaksanakan optimalisasi pompa, untuk peningkatan produksi supaya kita tidak impor lagi,” tuturnya.

Sementara itu Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, mengucapkan terima kasih atas dukungan pihak Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dalam mengoptimalkan lahan tadah hujan di Kota Bayu, nama lain Kabupaten Nganjuk.

“Potensi yang kita miliki sekarang akan kita optimalkan, dari sekali masa tanam menjadi tiga masa tanam dengan dukungan pompanisasi dan optimalisasi aliran Sungai Widas,” tutur Sri Handoko.

“Terima kasih atas bantuan pompa besar sejumlah enam unit yang telah disetujui, dan rencana alokasi tambahan sejumlah 16 unit." 

Baca juga: Puluhan Hektare Sawah Tadah Hujan di Reroroja NTT Terancam Gagal Panen, Ini Penyebabnya

"Potensi ketersediaan air untuk dipompa dari Sungai Widas sepanjang kurang 15 kilometer cukup memadai,” imbuhnya.

Kepala Desa (Kades) Kedungglugu, Kecamatan Gondang, Sartono, menyambut gembira program pompaisasi tersebut. Ia optimistis produksi padi di wilayahnya akan meningkat.

“Dengan adanya pompaisasi ini kita bisa tanam kapan saja, kita juga bisa majukan masa tanamnya, karena ada sumber airnya,” papar Sartono.

Ia menjelaskan, selama ini petani di wilayahnya hanya bisa tanam satu hingga dua kali dalam setahun. Padahal di daerah tersebut terdapat Sungai Widas.

“Alhamdulillah kami dijanjikan enam unit pompa air berikut pipanya oleh Kementan. Kami berharap pompanisasi ini dapat memberi semangat bagi petani kami,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com