Salin Artikel

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Untuk diketahui, pompanisasi merupakan proses mengangkat air dari sumbernya seperti sumur, sungai, atau danau untuk dialirkan ke saluran irigasi sawah para petani.

“Di sini (Kabupaten Nganjuk) ada 12.000 hektare lahan tadah hujan,” ujar Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah.

Ia mengungkapkan hal tersebut usai melaksanakan tanam padi serentak lahan tadah hujan serta upaya khusus perluasan areal tanam padi dengan pompaisasi di Desa Kedungglugu, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Rabu (24/4/2024).

“Dari 12.000 (hektare lahan tadah hujan) ini, kita dari tanam dan panen dari satu kali bisa tiga kali dengan menggunakan pompa,” lanjutnya.

Andi berharap ke depan lahan tadah hujan seluas 12.000 hektare di Kabupaten Nganjuk dapat dimanfaatkan secara maksimal melalui program pompanisasi ini.

Pihaknya ingin belasan ribu lahan tadah hujan di Kabupaten Nganjuk ini menjadi lebih produktif, sehingga dapat meningkatkan produksi pangan nasional.

“(Memang) petani kita butuh pompa. Itulah kenapa Pak Presiden arahannya ke Pak Menteri Pertanian untuk melaksanakan optimalisasi pompa, untuk peningkatan produksi supaya kita tidak impor lagi,” tuturnya.

Sementara itu Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, mengucapkan terima kasih atas dukungan pihak Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dalam mengoptimalkan lahan tadah hujan di Kota Bayu, nama lain Kabupaten Nganjuk.

“Potensi yang kita miliki sekarang akan kita optimalkan, dari sekali masa tanam menjadi tiga masa tanam dengan dukungan pompanisasi dan optimalisasi aliran Sungai Widas,” tutur Sri Handoko.

“Terima kasih atas bantuan pompa besar sejumlah enam unit yang telah disetujui, dan rencana alokasi tambahan sejumlah 16 unit." 

"Potensi ketersediaan air untuk dipompa dari Sungai Widas sepanjang kurang 15 kilometer cukup memadai,” imbuhnya.

Kepala Desa (Kades) Kedungglugu, Kecamatan Gondang, Sartono, menyambut gembira program pompaisasi tersebut. Ia optimistis produksi padi di wilayahnya akan meningkat.

“Dengan adanya pompaisasi ini kita bisa tanam kapan saja, kita juga bisa majukan masa tanamnya, karena ada sumber airnya,” papar Sartono.

Ia menjelaskan, selama ini petani di wilayahnya hanya bisa tanam satu hingga dua kali dalam setahun. Padahal di daerah tersebut terdapat Sungai Widas.

“Alhamdulillah kami dijanjikan enam unit pompa air berikut pipanya oleh Kementan. Kami berharap pompanisasi ini dapat memberi semangat bagi petani kami,” tutupnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/24/163325178/belasan-ribu-lahan-tadah-hujan-di-nganjuk-bakal-dilakukan-pompanisasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke