Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran 2024, Toko Oleh-oleh di Kota Batu Diserbu Wisatawan

Kompas.com, 15 April 2024, 07:25 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Toko oleh-oleh di Kota Batu, Jawa Timur, terpantau ramai dikunjungi wisatawan selama libur Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah.

Salah satunya di Pusat Oleh-Oleh Buah Tangan di Jalan Ir Soekarno pada Minggu (14/4/2024). Wisatawan tampak sibuk mencari buah tangan untuk dibawa pulang.

Kendaraan-kendaraan yang terparkir berpelat nomor polisi dari luar daerah seperti pelat F, B, W, L, AG, DK dan lainnya. Pembeli yang datang didominasi wisatawan keluarga.

"Hari kedua Lebaran itu pertama kita buka, dalam sejam sekitar 5 mobil keluar-masuk. Sekarang satu jam bisa 10 mobil keluar-masuk, pagi sampai malam kondisinya seperti itu. Puncaknya diprediksi memang hari ini (Minggu, 14/4/2024)," kata Kepala Pemasaran Pusat Oleh-Oleh Buah Tangan, Didik Sulistyo, Minggu (14/4/2024).

Baca juga: Libur Lebaran, Volume Kendaraan di Kota Batu Capai Angka 1 Juta

Disampaikannya, ramainya pengunjung biasanya hanya dirasakan oleh pengelola toko oleh-oleh ketika libur Lebaran dan Natal serta tahun baru saja. Sedangkan, selama satu bulan puasa kemarin mengalami paceklik atau sepi pembeli.

"Selama bulan puasa paceklik, sepi, selama itu kami tidak melakukan pemesanan ke supplier atau produsen. Kita cenderung kosong untuk barang-barang yang memiliki masa kedaluwarsa pendek seperti bakpia basah, strudel, spikoe. Baru H-7 Lebaran kita pesan," katanya.

Baca juga: Ratusan Vila di Songgoriti Kota Batu Sepi Tamu Lebaran, Ketua Paguyuban Tagih Janji Pemkot

Lebih lanjut, setiap wisatawan yang berbelanja oleh-oleh saat ini rata-rata menghabiskan kocek minimal Rp 250.000. Aneka kripik buah masih menjadi pilihan favorit wisatawan.

"Kripik-kripik buah, seperti apel, nangka, dan lainnya, selain itu juga minuman sari apel rata-rata pasti ada di setiap keranjang belanja pembeli, apa pun mereknya," katanya.

Harga aneka jajanan, minuman dan lainnya juga stabil, atau tidak terjadi kenaikan.

"Harga stabil, kita lebih mengamankan stok, kripik buah itu mulai Rp 20.000 yang berat 80 gram kualitas premium, minuman sari apel isi 18 cup harga Rp 25.000, yang isi 36 cup Rp 35.000, tidak ada kenaikan," katanya.

Salah satu pembeli, Diego Parlini asal Banjarmasin bersama keluarganya membeli beberapa jajanan yang akan dibawa pulang. Mereka berbelanja menghabiskan uang sekitar Rp 500.000.

"Tadi beli khas sini-sini aja, seperti bumbu pecel, kerupuk, keripik. Cukup satu dus saja," katanya.

Mereka berwisata di Kota Batu hampir satu minggu. Menurutnya, Kota Batu meninggalkan kesan yang baik dan ke depan berencana untuk berwisata di daerah yang di juluki Swiss kecil di Pulau Jawa ini.

"Awalnya ke Bromo, terus sekalian ke Batu. Ke Baloga, Jatim Park 2, Museum Angkut, oke oke tempatnya. Kesannya enak, untuk next mau balik lagi boleh, karena suasana alamnya bagus, dibandingkan dengan tempat asal kita panas," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau