SURABAYA, KOMPAS.com - Polresta Sidoarjo, Jawa Timur, masih menyelidiki kasus tewasnya seorang pemuda di Jalan Pahlawan, Minggu (10/3/2024) dini hari. Pihaknya pun berjanji akan segera menangkap para pelaku pengeroyokan.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus terkait ditemukannya dua pemuda tergeletak bersimbah darah di Jalan Pahlawan.
Baca juga: Pemuda di Sidoarjo Ditemukan Tewas di Jalan, Diduga Korban Pengeroyokan
Diketahui, kedua pemuda tersebut adalah AM (17) warga Sukodono, sudah dalam keadaan meninggal dunia saat dievakuasi. Sedangkan, LH (20) asal Taman, terluka parah di beberapa bagian tubuhnya.
“Hingga saat ini masih dilakukan proses penyelidikan. Mohon waktunya,” kata Agus, ketika dikonfirmasi melalui pesan, Rabu (13/3/2024).
Berdasarkan informasi, kedua korban sempat berpamitan untuk nongkrong bersama satu teman lagi, AFB (16). Mereka diduga dihentikan kelompok yang membawa senjata tajam saat berkeliling.
Akan tetapi, AFB sendiri berhasil melarikan diri ketika gerombolan tersebut menyerang mereka. Sedangkan, AM dan LH sudah menjadi sasaran pengeroyokan anggota kelompok itu.
“Ini masih proses, kami sudah bentuk timsus untuk kasus ini agar segera tertangkap pelaku,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, petugas keamanan di sekitar lokasi, Andhika mengaku mengetahui secara langsung ada dua pemuda bersimbah darah yang tergeletak di jalan tersebut.
“Ada dua yang tergeletak, ada satu meninggal, satu masih hidup, saat saya lihat kemarin (Minggu),” kata Andhika, ketika berada di sekitar lokasi kejadian, Selasa (12/3/2024).
Andhika sendiri melihat dua korban tersebut tergeletak di Jalan Pahlawan, sekitar pukul 02.30 WIB. Namun, dia tidak langsung memberikan bantuan karena masih takut untuk mendekat.
Akan tetapi, kata dia, sejumlah pengendara sepeda motor akhirnya berhenti dan memberikan pertolongan. Para korban tersebut langsung dilarikan ke RSUD Sidoarjo agar segera ditangani.
“Sebelumnya, beberapa pengendara itu ngomong memang sempat ada konvoi dari arah barat. Tapi jumlah pastinya enggak tau, katanya sekitar belasan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala IGD RSUD Sidoarjo dr Ivan Setyawan mengatakan, korban LH harus menjalani operasi patah tulang di paha kirinya. Dia juga harus pemulihan untuk sementara waktu.
“Selain patah kaki, di tangan kirinya ada luka terbuka semacam sajam, kami akan bersihkan lalu operasi juga,” kata Ivan.
Sedangkan, Dokter Forensik RS Pusdik Bhayangkara Porong, Dr Ahmad Yudianto mengatakan, pihaknya juga telah melakukan proses autopsi kepada korban tewas, yakni AM.