Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hunian untuk Korban Banjir Kalibaru Banyuwangi Mulai Dibangun

Kompas.com, 13 Februari 2024, 08:46 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 66 hunian untuk korban banjir Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, mulai dibangun di petak lahan seluas 1,17 hektare di atas lahan milik PTPN I regional 5, Banyuwangi.

Lahan yang telah dibeli oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu dinilai cukup ideal karena berada di perkampungan, yakni di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru.

"Lokasinya cukup dekat dengan hunian awal warga yang rusak akibat banjir bandang akhir 2022 lalu," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (13/2/2024).

Baca juga: Sempat Hilang Terbawa Arus, Uang Rp 12 Juta Milik Korban Banjir Banyuwangi Akhirnya Kembali

Menurut Khofifah, pembangunan hunian tersebut dikhususkan untuk warga empat desa di Kecamatan Kalibaru yang terkena dampak banjir bandang.

"Kami bersyukur bisa terealisasi. Semoga berjalan lancar dan sesuai target penyelesaiannya," ungkap Gubernur.

Baca juga: Korban Banjir Banyuwangi Kesulitan Air Bersih

Menurut Khofifah, sebelum lokasi itu ditetapkan, Pemprov Jatim sebenarnya sudah menawarkan dua titik lain. Namun ditolak warga karena lokasinya jauh dari perkampungan.

"Inilah yang menyebabkan proses relokasi lebih lama, karena terkait proses administrasi pembebasan lahan," ujar Khofifah.

Khofifah menjelaskan, proses pembangunan hunian relokasi diperkirakan selesai dalam tiga bulan.

"Masing-masing rumah ini nanti akan dibangun dengan ukuran 5 meter x 6 meter," terangnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemprov Jatim terkait pembangunan hunian tersebut.

"Kami siap menyediakan sarana-prasarana di lingkungan baru itu. Sarana-prasarana tersebut antara lain jaringan air bersih, listrik, dan lainnya," kata Ipuk.

Ipuk memaparkan, setelah banjir pada 2022 lalu, Pemkab Banyuwangi langsung melakukan penanganan renovasi rumah yang rusak sedang dan ringan akibat banjir.

Pemkab Banyuwangi juga membiayai kontrak rumah warga yang huniannya rusak berat, termasuk pembangunan kembali infrastruktur yang rusak karena banjir.

"Ada 4 jembatan yang rusak akibat banjir, kami telah bangun kembali. Normalisasi aliran sungai juga telah dilakukan, termasuk pembangunan drainase untuk antisipasi banjir," ujar Ipuk.

Mewakili warga, Ipuk berterima kasih kepada Pemprov atas pembangunan hunian relokasi tersebut.

"Kami tentu juga mengajak warga untuk merawat dan menjaga lingkungan agar bencana banjir bandang tak kembali terulang," tandas Ipuk.

Tri Catur Wulan Mandasari, salah satu korban banjir bandang Kalibaru mengaku senang dengan pembangunan hunian relokasi.

Warga Desa Kalibaru Wetan itu mengaku sudah satu tahun menunggu untuk memiliki rumah baru.

"Lokasinya cocok. Soalnya dekat. Keluarga banyak di sini," pungkas Tri Catur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau