Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Singgung Pemimpin Kuat akan Lemah pada Waktunya: Sejarah Mengajarkan Itu

Kompas.com - 07/02/2024, 17:56 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyinggung pemimpin diktator saat melalukan kampanye di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (7/2/2024) siang.

Menurutnya, dalam sejarah tidak ada pemimpin kuat. Ibarat roda berputar, pemimpin kuat pada saatnya akan melemah.

"Adolf Hitler kuat. Pada Perang Dunia kedua menakutkan dan menggetarkan, akhirnya jatuh sebagai orang terhinakan. Bahkan kuburannya tidak ditemukan karena dia terpaksa bunuh diri di terowongan. Ingat sejarah akan mengatakan itu," ungkapnya di depan pendukungnya di Kabupaten Malang, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Mahfud MD: Pilih yang Bisa Diberi Amanah

Mahfud juga menyinggung rezim Orde Baru di Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto. Menurut Mahfud, Presiden ke-2 Republik Indonesia itu mulanya dipilih secara aklamasi oleh anggota MPR yang mewakili 200 juta lebih rakyat Indonesia pada 21 Maret 1998. Namun, tidak lama kemudian Soeharto jatuh.

"Kenapa? Karena Pak Harto di akhir pemerintahan anti-demokrasi. Sejarah akan mengajarkan itu ke siapa pun bagi yang sewenang-wenang. Hanya menunggu waktu," jelasnya.

Baca juga: Tanggapan Mahfud MD soal Putusan DKPP Terkait Pelanggaran Etik Ketua KPU Hasyim Asyari

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, pemilu adalah sarana untuk melaksanakan demokrasi. Oleh sebab itu, Mahfud berpesan kepada pendukungnya agar memilih calon pemimpin yang amanah.

"Pilihlah wakil-wakil saudara di DPR, DPRD, DPD, presiden dan wakil presiden, yang menurut saudara bisa diberikan amanah," katanya.

Memilih pemimpin yang amanah, lanjut Mahfud, adalah dengan cara melihat rekam jejaknya dan catatan perjalanan hidup.

"Banyak yang berbicara, saya kalau menjadi presiden akan melindungi HAM. Tapi itu tidak masuk akal kalau dalam perjalanan hidupnya melanggar HAM," singgungnya.

"Penegakan hukum bagaimana mau dijalankan, kalau melanggar hukum. Lihat perjalanan hidupnya," imbuh Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com