Salin Artikel

Mahfud MD Singgung Pemimpin Kuat akan Lemah pada Waktunya: Sejarah Mengajarkan Itu

MALANG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyinggung pemimpin diktator saat melalukan kampanye di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (7/2/2024) siang.

Menurutnya, dalam sejarah tidak ada pemimpin kuat. Ibarat roda berputar, pemimpin kuat pada saatnya akan melemah.

"Adolf Hitler kuat. Pada Perang Dunia kedua menakutkan dan menggetarkan, akhirnya jatuh sebagai orang terhinakan. Bahkan kuburannya tidak ditemukan karena dia terpaksa bunuh diri di terowongan. Ingat sejarah akan mengatakan itu," ungkapnya di depan pendukungnya di Kabupaten Malang, Rabu (7/2/2024).

Mahfud juga menyinggung rezim Orde Baru di Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto. Menurut Mahfud, Presiden ke-2 Republik Indonesia itu mulanya dipilih secara aklamasi oleh anggota MPR yang mewakili 200 juta lebih rakyat Indonesia pada 21 Maret 1998. Namun, tidak lama kemudian Soeharto jatuh.

"Kenapa? Karena Pak Harto di akhir pemerintahan anti-demokrasi. Sejarah akan mengajarkan itu ke siapa pun bagi yang sewenang-wenang. Hanya menunggu waktu," jelasnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, pemilu adalah sarana untuk melaksanakan demokrasi. Oleh sebab itu, Mahfud berpesan kepada pendukungnya agar memilih calon pemimpin yang amanah.

"Pilihlah wakil-wakil saudara di DPR, DPRD, DPD, presiden dan wakil presiden, yang menurut saudara bisa diberikan amanah," katanya.

Memilih pemimpin yang amanah, lanjut Mahfud, adalah dengan cara melihat rekam jejaknya dan catatan perjalanan hidup.

"Banyak yang berbicara, saya kalau menjadi presiden akan melindungi HAM. Tapi itu tidak masuk akal kalau dalam perjalanan hidupnya melanggar HAM," singgungnya.

"Penegakan hukum bagaimana mau dijalankan, kalau melanggar hukum. Lihat perjalanan hidupnya," imbuh Mahfud.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/07/175618078/mahfud-md-singgung-pemimpin-kuat-akan-lemah-pada-waktunya-sejarah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke