Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Bus Peziarah Vs Truk di Gresik Masih Miliki Ikatan Keluarga

Kompas.com - 28/01/2024, 23:56 WIB
Hamzah Arfah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lima orang meninggal dunia akibat tabrakan yang terjadi antara bus pariwisata Tividi bernomor polisi AB 7072 KN, dengan truk bernomor polisi L 9311 UU.

Empat dari lima korban yang meninggal dunia, diketahui masih memiliki ikatan hubungan kekeluargaan.

Selain mengakibatkan banyak penumpang bus yang merupakan peziarah mengalami luka, juga menyebabkan lima orang di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus dengan Truk di Gresik, 5 Peziarah Tewas

 

Empat penumpang yang meninggal dunia tersebut, ada yang ibu dan anak, juga kakak-beradik.

"Betul. Ada yang ibu dan anak, ada yang kakak dan adik," ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Iptu Tita Puspita Agustina, saat dihubungi Minggu (28/1/2024).

Adapun korban meninggal dunia yang tercatat sebagai ibu dan anak adalah, Anik (51) dan Auliyah Mahfiroh Rahmadani (17) warga Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.

Korban tewas lainnya adalah, Kasmini (63) warga Desa Wedoro, Kecamatan Pandaan, Pasuruan.

Sementara korban meninggal dunia yang masih kakak-beradik adalah, Noman Alif Agustyahya (28) dan Utanta Ihza Mahendra (18). Bersaudara anak dari salah satu kepala dusun yang ada di Desa Karangjati.

Norman tewas di lokasi kejadian, sementara adiknya menghembuskan napas terakhir pada saat menjalani perawatan medis atas luka yang dialami di Rumah Sakit Fathma Medika.

Baca juga: Tabrakan Bus dengan Truk di Gresik Tewaskan 5 Peziarah Asal Pasuruan

Kasatlantas Polres Gresik AKP Derie Fradesca mengatakan, satu tambahan korban meninggal dunia seorang peziarah atau penumpang bus yang sempat mendapatkan perawatan medis. Sedangkan empat lainnya, tewas pada saat kejadian Sabtu (27/1/2024).

"Korban meninggal dunia ada lima. Rinciannya, sebanyak empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu orang meninggal saat menjalani perawatan medis di rumah sakit," tutur Derie.

Jasad kelima korban kecelakaan sudah berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik dan bakal segera dipulangkan menuju rumah duka di Pasuruan, untuk selanjutnya dimakamkan.

Sementara itu untuk korban luka, tersebar dan sedang dilakukan perawatan medis di Rumah Sakit Mabarrot Bungah, Fathma Medika dan Rumah Sakit Semen Gresik.

Tabrakan antara bus yang membawa rombongan peziarah dengan truk di Jalur Pantura, Bungah, Gresik, terjadi Sabtu (27/1/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.

Bus semula berjalan dari arah utara ke selatan dan kemudian oleng, menabrak truk dari arah berlawanan.

Baca juga: Korban Tewas Tabrakan Bus Peziarah dengan Truk di Gresik Bertambah Jadi 5 Orang

Bus mengalami kerusakan parah di bagian depan, kursi penumpang bahkan sampai terlempar ke luar, hingga ada penumpang yang tergencet.

Sedangkan truk mengalami kerusakan bagian depan, kaca depan pecah dan ringsek. Sopir bus diperkirakan mengantuk pada saat kejadian, sehingga membuat laju kendaraan oleng dan menabrak truk.

Bus pariwisata yang mengangkut para peziarah tersebut, berangkat dari makam Sunan Bonang di Tuban dan hendak pulang ke Pasuruan.

Bahkan sesaat setelah kejadian, arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat dilakukan sistem buka-tutup lantaran banyak material dari kendaraan kecelakaan yang berserakan di jalan raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com