SUMENEP, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengungkapkan keresahan soal bantuan sosial (Bansos) yang dijadikan alat kampanye dalam Pemilu 2024.
Menurutnya, menjadikan Bansos sebagai alat kampanye berarti tidak memberikan edukasi politik yang sehat bagi masyarakat. Padahal, bansos yang disalurkan murni dari uang rakyat.
Baca juga: Jokowi Upayakan Bansos Beras Bakal Disalurkan hingga Juni 2024
"Bansos itu bukan karena menteri di sana, atau yang sana ikut ke presiden, enggak. Kita enggak punya opo-opo. Tapi ingat, apa yang diberikan ke rakyat ya uang rakyat. Dibeli dengan pajak yang dibayarkan rakyat,” kata Puan di di Islamic Center Bindara Saod, Sumenep, Senin (22/1/2024).
Puan menilai, bansos tidak bisa diklaim untuk mewakili kelompok tertentu.
“(Bansos) Itu adalah pemberian negara untuk rakyat. Enggak bisa diklaim dari satu calon atau satu partai saja,” imbuh Puan.
Baca juga: Cek Penyaluran Bansos di Salatiga, Jokowi: Ibu-ibu Sudah Dapat Semua?
Puan menjelaskan, seluruh kader PDI Perjuangan tak boleh menggunakan Bansos sebagai alat kampanye. Meski terkendala logistik pemilu, kader PDI Perjuangan diminta berkampanye secara sehat.
“Jangan beralasan tidak punya apa-apa. Datang ke rakyat, rakyat punya hati nurani. Buktikan rakyat yang memenangkan kita,” ujarnya.
Baca juga: Di Depan Ribuan Orang Muslimat NU, Jokowi: Siapa yang Sudah Rasakan Bansos?
Ia pun meminta semua kader totalitas memenangkan calon yang diusung oleh PDI Perjuangan baik dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) Kabupaten/Kota, Provinsi, DPR-RI, hingga kontestasi Pilpres 2024.
Khusus di Sumenep, ia menargetkan jumlah kursi PDI Perjuangan di DPRD Kabupaten Sumenep bisa bertambah. Semua kader di Sumenep daratan hingga kepulauan diminta bergerak aktif untuk turun langsung ke masyarakat.
"Siap turun ke lapangan merangkul rakyat? door to door, buktikan penambahan kursi di Kabupaten Sumenep. Di sini (Sumenep) ada 126 pulau, banyak yang bisa dikembangkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.