Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermula Saling Menatap, Remaja Dikeroyok hingga Tewas dan Dibuang ke Saluran Irigasi

Kompas.com - 14/01/2024, 09:32 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Kasus di balik penemuan jasad seorang remaja berinisial DA (17) saluran irigasi di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur telah terkuak.

Kapolres Batu AKBP Oscar Syamsuddin mengungkap kejadian bermula hanya karena tatapan mata yang berujung pengeroyokan oleh tiga orang pemuda.

Baca juga: Bandara di Malang Sempat Tutup 2 Jam akibat Abu Vulkanik Semeru

Oscar menjelaskan, korban DA bersama rekannya GW (18) saat itu akan menonton kesenian bantengan di Dusun Tretes, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, pada Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat melintas di depan tersangka yang berada di sebuah gazebo di Dusun Tretes, Desa Bendosari, korban DA melihat para tersangka. Saling bertatapan itu membuat para pelaku merasa tersinggung.

"Kemudian ditegur oleh salah satu pelaku. Korban berhenti dan tiba-tiba menghampiri gazebo lalu memukul salah satu pelaku," kata Oscar dalam jumpa pers, Jumat (12/1/2024), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Duduk Perkara Pengeroyokan Santri di Blitar hingga Korban Tewas, Pelaku 17 Santri di Bawah Umur

Dikeroyok

Dari pemukulan itu, kemudian ketiga pelaku membalas dengan mengeroyok DA. Sementara rekan korban berinisial GW melarikan diri.

DA lalu dibawa ke lokasi lain yang jaraknya sekitar 1 kilometer untuk dianiaya menggunakan pisau.

Dua pelaku meminjam pisau dari temannya untuk melukai korban.

Baca juga: Santri Korban Pengeroyokan di Blitar Sempat Disidang Pengurus Ponpes

Korban kembali dibawa ke tempat lain yang berjarak 2-3 kilometer, yakni di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon.

Di situ DA dianiaya menggunakan batu dan bambu hingga meninggal dunia. Jasad korban lalu dibuang di saluran air.

"TKP kedua dengan TKP yang ketiga itu kurang lebih 2-3 kilometer, sudah beda desa. Jadi yang TKP ketiga itu Desa Ngroto. Hasil autopsi, korban meninggal karena adanya pendarahan di kepala," ujarnya.

Ditangkap

Keesokan harinya, Minggu (7/1/2024), mayat DA ditemukan dan polisi segera melakukan penyelidikan dan segera menangkap pelakunya pada Senin (8/1/2024).

Ketiga pelaku berinisial AS (18), AR (17) dan EK (14), dua tersangka merupakan anak di bawah umur.

"Untuk pelaku, yang sudah kita tangkap ada tiga orang berinisial AS, AR dan EK. Motifnya, karena tersinggung," kata Oscar.

Terpengaruh miras

Dari hasil pemeriksaan kepolisian, antara korban dan par pelaku tidak saling mengenal.

Ketiganya mengaku terpengaruh minuman keras (miras).

"Dari keterangan pelaku, yang bersangkutan mengonsumsi minuman keras," ucapnya.

Para tersangka dijerat Pasal 80 Undang-undang Perlindungan Anak, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, serta pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara.

Sumber: Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

Surabaya
Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tabur Bunga di Makam Marsinah, 'Pahlawan Buruh' Asal Nganjuk

Tabur Bunga di Makam Marsinah, "Pahlawan Buruh" Asal Nganjuk

Surabaya
Pelajar Asal Lamongan Tewas Tenggelam di Waduk Gresik

Pelajar Asal Lamongan Tewas Tenggelam di Waduk Gresik

Surabaya
Anggota DPRD Jatim Daftar Bacabup ke DPC PKB Jember

Anggota DPRD Jatim Daftar Bacabup ke DPC PKB Jember

Surabaya
Buruh Kepung Kantor Gubernur Jatim, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Buruh Kepung Kantor Gubernur Jatim, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Surabaya
Warga Mengeluh Ditolak Petugas Saat Memperpanjang SIM, Kapolres Madiun: Tak Boleh Terjadi

Warga Mengeluh Ditolak Petugas Saat Memperpanjang SIM, Kapolres Madiun: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Tengah Kota Surabaya Macet, Ratusan Buruh Berhenti di Tunjungan Plaza Saat Aksi 'May Day'

Tengah Kota Surabaya Macet, Ratusan Buruh Berhenti di Tunjungan Plaza Saat Aksi "May Day"

Surabaya
Nestapa Buruh Angkut Garam di Madura, Bayaran Kecil dan Perlindungan Minim

Nestapa Buruh Angkut Garam di Madura, Bayaran Kecil dan Perlindungan Minim

Surabaya
Jelang Porprov Jatim 2025, Pemkot Batu Bakal Bangun Jalur Lintas Olahraga BMX

Jelang Porprov Jatim 2025, Pemkot Batu Bakal Bangun Jalur Lintas Olahraga BMX

Surabaya
Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Surabaya
Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com