KOMPAS.com - MAR (14), seorang santri di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Blitar, Jawa Timur dikeroyok oleh belasan temannya pada Selasa (2/1/2024).
Setelah beberapa hari dirawat dalam kondisi koma di RSUD Ngudi Waluyo, MAR dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (7/1/2024).
MA adalah anak pertama pasangan Yoyok dan Indah, warga Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.
Saat dianiaya oleh temannya, MAR masih duduk di bangku kelas VII (kelas 1) sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Sutojayan.
Baca juga: Santri Korban Pengeroyokan Meninggal, Kemenag Blitar Akan Lakukan Trauma Healing
Polisi menyebut penganiayaan dilakukan dengan tangan kosong dan juga benda tumpul seperti kabel seterika, sapu dan batang bayu.
Akibatnya korban mengalami luka berat di bagian kepala serta ditemukan luka benda tumpul di bagian tubuh lainnya.
Menanggapi kasus ini, salah satu pemimpin pondok pesantren, Wafa Bahrul Amin mengatakan peristiwa pengeroyokan itu terjadi malam hari ketika semua pengurus pondok sedang istirahat.
"Di situ ada skenario yang tidak kami tahu. Setelah korban seperti itu, baru ada konfirmasi dari pengurus dan seketika (korban) langsung dilarikan ke Rumah Sakit untuk ditangani lebih lanjut," kata Wafa.
"Selanjutnya, pihak pengurus memberi tahu keluarga korban dan akhirnya korban dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," lanjut Wafa.
Baca juga: Santri Korban Pengeroyokan di Blitar Sempat Disidang Pengurus Ponpes
Pengeroyokan tersebut diduga dilatarbelakangi hilangnya uang milik sejumlah santri pada Desember 2023.
Diduga uang tersebut diambil oleh MAR. Mendengar itu, pengurus pondok pesantren memanggil MAR dan sejumlah santri yang kehilangan uang.
Saat mediasi di pondok pesantran pada 19 Desember 2023, MAR mengakui perbuatannya mencuri uang milik teman-temannya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Blitar, M Syaikhul Munib.
“Setelah itu situasi sudah tenang. Kemudian masuk masa libur akhir tahun. Entah kenapa kemudian terjadi pengeroyokan itu setelah mereka kembali masuk pondok Januari ini,” tutur dia.
Baca juga: 17 Santri Tersangka Pengeroyokan di Blitar Tetap Tinggal di Ponpes
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa pengeroyokan itu dipicu oleh pencurian uang milik sejumlah santri yang diduga dilakukan oleh MAR.