Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri Korban Pengeroyokan di Blitar Sudah Membaik meski Masih Koma

Kompas.com - 05/01/2024, 19:16 WIB
Asip Agus Hasani,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Santri sebuah pondok pesantren di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, MAR, korban pengeroyokan belasan santri lain pada Rabu (3/1/2024) dini hari dikabarkan membaik. Meski demikian, sosok 14 tahun tersebut belum sadar.

Kasubag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, M Saikhul Munib, mengatakan MAR sudah mulai menggerakkan jari tangan dan kelopak mata meskipun belum bisa dikatakan sadar dari kondisi koma yang dialami.

"Tadi waktu kami jenguk, korban masih berada di ruang ICU (intensive care unit). Informasi dari pihak rumah sakit, sudah ada tanda-tanda jari tangan digerakkan."

Baca juga: Santri di Blitar Pingsan Dikeroyok Rekan Pondok, Keluarga Lapor Polisi

"Kemudian kelopak mata juga sudah merespon,” ujar Munib saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (5/1/2024) petang.

Ditanya apakah MAR sudah siuman dari kondisi koma, Munib kembali mengulang pernyataannya bahwa sudah ada tanda-tanda korban bisa menggerakkan jari-jari tangan sebagai respon atas panggilan kepadanya.

“Untuk lebih jelasnya, sebaiknya ditanyakan ke pihak rumah sakit,” tuturnya.

Munib membenarkan bahwa akibat pengeroyokan itu MAR mengalami kondisi koma sejak Rabu dini hari.

Namun, dia tidak menjawab saat ditanya apakah pengeroyokan itu terjadi di lingkungan pondok pesantren.

Mengakui perbuatan

Munib mengatakan bahwa pengeroyokan itu berawal dari dugaan pencurian uang milik sejumlah santri yang  tinggal di pondok pesantren itu oleh korban.

Pencurian itu, lanjutnya, dilakukan beberapa kali di awal Desember lalu hingga pengurus Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq yang berada di Kelurahan Kalipang, Kecamatan Sutojayan itu turun tangan guna melakukan apa yang dia sebut sebagai mediasi.

Baca juga: SAR Selamatkan Santri Ponpes Asal Madura yang Terseret Palung Pantai Parangtritis

"Dalam mediasi itu, korban mengakui perbuatannya mencuri uang,” tutur Munib.

Setelah mediasi yang digelar pertengahan Desember itu, lanjutnya, tidak terjadi sesuatu antara MAR dan rekan-rekan santri hingga memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru.

Masalah muncul ketika para santri kembali ke Pondok pada Selasa (2/1/2024).

“Tidak tahu kenapa itu terjadi setelah libur itu, Selasa tengah malam. Apa pemicunya kami kurang tahu. Mungkin emosi, geregetan atau bagaimana karena merasa beberapa sering kehilangan uang,” ujarnya.

Selanjutnya pada Rabu (3/1/2024) dini hari, ujarnya, MAR tak sadarkan diri akibat pengeroyokan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Surabaya
Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Surabaya
Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Surabaya
Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Surabaya
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com