Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ribuan Warga di Situbondo Berebut Ikan Mabuk...

Kompas.com - 14/12/2023, 15:58 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Ribuan warga di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, berebut ikan mabuk di Sungai Sampean pada Kamis (14/12/2023). Mereka berkumpul di sempadan sungai untuk menjaring ikan yang mabuk akibat pintu irigasinya dibuka maksimal.

Syamsul (54), warga Desa Pokaan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, menyatakan sengaja datang ke bagian hulu Sungai Sampean untuk mencari ikan. Pintu dam sungai mulai dibuka sejak pukul 06.00 WIB.

"Mencari ikan ini untuk senang-senang, hampir setiap tahun dilakukan pengasatan (pengeringan) sungai," kata Syamsul dalam bahasa Madura pada Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Kasus Penembakan Burung Merak dan Kijang di TN Baluran Dilimpahkan ke Kejari Situbondo

Dalam mencari ikan, para warga sengaja membuat jaring panjang yang terbuat dari kayu, bambu dan diberi jaring. Sehingga, warga bisa menjaring ikan tanpa harus menceburkan diri ke sungai. Namun, ada juga warga yang mencebur ke sungai untuk langsung menangkap ikan dengan jala.

"Ikan yang didapat ikan tawes, nila, dan mujair," katanya.

Baca juga: Siswa SMAN di Situbondo Aniaya Temannya, Humas: Seharusnya Dilerai Bukan Diviralkan

Ikan yang didapat ukurannya besar-besar. Sehingga, warga yang jauh dari sungai turut datang dan ikut mencari ikan di Sungai Sampean sejak pagi.

Sodiq (36), warga Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, menyatakan kegiatan tersebut sudah biasa dilakukan ketika memasuki musim hujan.

"Ketika pintu dam dilepas itu banyak ikan yang ikut terbawa, sehingga di dasar sungai juga terangkat ke atas, banyak ikan yang mabuk akibat proses tersebut," ucapnya.

Dia juga menyatakan, jika pintu dam tidak dibuka maksimal, maka akan ada penimbunan sedimentasi. Sehingga, langkah tersebut adalah antisipasi supaya air tidak meluap ketika hujan datang dengan intensitas tinggi.

"Kalau enggak dibuka bahaya mas, bisa-bisa meluap kalau pas ada hujan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Surabaya
Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Surabaya
Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Surabaya
Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com