Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Gresik Minta Maaf atas Kericuhan Selepas Laga Gresik United Vs Deltras Sidoarjo

Kompas.com - 22/11/2023, 07:52 WIB
Hamzah Arfah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Bupati Gresik yang juga Presiden Klub Gresik United, Fandi Akhmad Yani meminta maaf atas kericuhan yang terjadi selepas laga Gresik United menghadapi Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Jawa Timur, pada Minggu (19/11/2023).

Hal itu disampaikan Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, saat berkunjung ke Mapolres Gresik dan bertemu dengan Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom.

"Saya pribadi dan selaku kepala daerah, meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas kejadian (kericuhan) pasca-pertandingan Gresik United melawan Deltras. Kami sangat prihatin atas kejadian tersebut," ujar Gus Yani kepada awak media di Mapolres Gresik, Selasa (21/11/2023).

Baca juga: 5 Polisi Masih Dirawat di RS Buntut Kericuhan Laga Gresik United Vs Deltras

Tidak hanya prihatin dengan kericuhan yang terjadi, Gus Yani mengapresiasi dan menghargai upaya yang dilakukan pihak kepolisian dalam menjaga pertandingan Gresik United menghadapi Deltras Sidoarjo. Termasuk di antaranya menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.

"Kami menghargai proses hukum," ucap Gus Yani.

Baca juga: Aktor Intelektual Kericuhan usai Laga Gresik Vs Deltras Jadi Tersangka

Gus Yani mengaku telah berencana berkunjung ke rumah para suporter yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Pihaknya juga berencana menjenguk anggota polisi yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit akibat kericuhan itu.

"Terkait dengan sanksi atau hukuman dari PSSI, kami sedang menunggu. Kami siap apa pun risiko dan sanksi yang diberikan," kata Yani.

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom memberikan saran agar pertandingan kandang terdekat Gresik United dalam lanjutan Liga 2 dilaksanakan tanpa penonton.

"Terkait sanksi kami sama-sama menunggu, kita hargai apa pun keputusan dari PSSI," kata Adhitya.

Lantaran masih digunakan oleh polisi untuk keperluan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), lokasi kericuhan di Stadion Gejos Gresik masih terpasang garis polisi.

"Sementara di lokasi kejadian masih kami gunakan untuk olah TKP, jadi kami nyatakan status quo untuk tidak digunakan terlebih dulu. Nanti apabila sudah selesai olah TKP, police line akan segera kami lepas," tutur Adhitya.

Seperti diberitakan sebelumnya, suporter yang kecewa usai Gresik United kalah 1-2 atas Deltras Sidoarjo bermaksud merangsek masuk stadion usai laga guna protes terhadap manajemen pada Minggu (19/11/2023). Namun, upaya tersebut dihalangi oleh petugas kepolisian yang berjaga.

Kericuhan pun terjadi di luar stadion. Polisi menembakkan gas air mata untuk mengurai massa suporter dalam kericuhan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukit Kuneer di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bukit Kuneer di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Dua Warga di Situbondo Tewas Digorok, Warga: Pelaku Sering Halusinasi seperti Kerasukan

Dua Warga di Situbondo Tewas Digorok, Warga: Pelaku Sering Halusinasi seperti Kerasukan

Surabaya
Hampir Sepekan Diusir dari Unit, 27 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Tidur di Halaman

Hampir Sepekan Diusir dari Unit, 27 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Tidur di Halaman

Surabaya
Diduga Lupa Ingatan, Jemaah asal Jember Sempat Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Diduga Lupa Ingatan, Jemaah asal Jember Sempat Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo

Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo

Surabaya
Kasih Tak Sampai, Motif Pria di Surabaya Teror Teman Perempuannya hingga 10 Tahun

Kasih Tak Sampai, Motif Pria di Surabaya Teror Teman Perempuannya hingga 10 Tahun

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Surabaya
Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Surabaya
Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Surabaya
Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Surabaya
Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Surabaya
Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Surabaya
Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Surabaya
4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com