LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengeluarkan awan panas pada Selasa (21/5/2024).
Awan panas yang terjadi pukul 06.38 WIB itu merupakan kali ketiga dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya, awan panas juga muncul pada Senin (20/5/2024) pukul 19.15 WIB dan pukul 07.49 WIB.
Namun, tiga kali awan panas yang terjadi tidak diketahui jarak luncurnya akibat Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca juga: Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui
Terjadinya awan panas hanya terdeteksi seismograf milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang ada di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur.
Ketiga awan panas terekam memiliki durasi getaran yang cukup lama. Pertama berdurasi 232 detik, berikutnya 248 detik, dan terakhir 262 detik.
Baca juga: Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, status Gunung Semeru tetap berada di level III atau siaga meski tiga kali mengeluarkan awan panas.
Patria menyebut, luncuran awan panas dari puncak kawah masih jauh dari permukiman warga yang berjarak delapan kilometer dari puncak.
"Statusnya saat ini masih siaga, jarak luncur meski tidak terlihat oleh pos pantau tapi masih jauh dari permukiman warga yang jarak terdekatnya itu 8 kilometer dari puncak," kata Patria di Lumajang.
Patria menambahkan, saat ini aktivitas warga yang berada di lereng Gunung Semeru masih normal.
Pihak BPBD Lumajang, kata Patria, juga belum menerima laporan adanya dampak dari terjadinya awan panas.
"Aktivitas masih normal, dampak alhamduliah sampai saat ini juga masih belum ada laporan," jelasnya.
Meski begitu, Patria mengimbau warga yang beraktivitas di lereng Gunung Semeru untuk tetap waspada.
Warga diminta tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, warga juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berisiko terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selain itu, kata Patria, dalam radius 5 kilometer dari kawah Gunung Api Semeru agar tidak dilakukan aktivitas karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
"Kami imbau warga untuk tetap waspada dan perhatikan rekomendasi dari PVMBG, apalagi erupsi yang terjadi terkadang tidak bisa dilihat secara visual seperti pagi tadi," imbaunya.
Sebagai informasi, selain tiga awan panas yang terjadi pada Gunung Semeru selama 24 jam terakhir, sebelumnya, awan panas sejauh 3 kilometer juga terjadi pada Sabtu (18/5/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang