KOMPAS.com - Bawaslu Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menelusuri dugaan adanya pelanggaran pemilu dalam video dukungan kepada Cawapres Gibran Rakaning Bumi.
Di media sosial, beredar video berdurasi 20 detik sejumlah perempuan yang memberikan dukungan kepada Gibran Rakaning Bumi. Masalahnya, video itu dibikin di lingkungan sekolah.
Ketua Bawaslu Kabupaten Ngawi Yohanes Pradba Vidya Kusdanarko mengatakan, pihaknya telah melakukan penelusuran.
Baca juga: Percaya Diri Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, dan Anies-Imin Menang Pilpres Satu Putaran...
Mereka menurunkan divisi penanganan pelanggaran dan divisi pencegahan ke sekolah yang dijadikan lokasi pegambilan video.
“Kami menerima informasi hari Sabtu (11/11), hari Senin (13/11) kami melakukan penelusuran dari divisi penanganan pelanggaran dan divis pencegahan ke lokasi,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/11/2023).
Yohanes menambahkan, dari hasil penelusuran divisi penanganan pelanggaran dan divisi pencegahan Bawaslu Kabupaten Ngawi, dipastikan bahwa lokasi dalam video yang beredar di masyarakat merupakan lembaga pendidikan.
“Kami mendatangi lokasi tersebut, memang lokasi pendidikan,” imbuhnya.
Bawaslu Kabupaten Ngawi masih akan melakukan sidang pleno apakah kegiatan ibu-ibu yang membentangkan spanduk bertuliskan 'Emak-Emak Milenial Ngawi Bolone Mas Gibran' termasuk pelanggaran pemilu atau tidak.
Baca juga: Prabowo-Gibran Nomor Urut 2, Rosan Roeslani: Angka 2 Cerminkan Kemenangan dan Kesuksesan Indonesia
“Keterangn tim yang turun ke sana nanti baru akan menyampaikan secara resmi dalam pleno pimpinan dalam satu-dua hari ini dengan melihat unsur-unsur kegiatan, lokasi, para pihak yang melaksanakan,” ucapnya.
Meski masih menunggu pleno pimpinan, Yohanes memastikan bahwa kampanye tidak diperbolehkan di lingkungan pendidikan.
“Tempat pendidikan tidak diperbolehkan adanya aktivitas kampanye di masa kampanye nanti. Di PKPU No 20 tahun 2023 terkait lembaga pendidikan itu yang diperbolehkan untuk aktivitas kampanye adalah lembaga perguruan tinggi, itupun ada beberapa batasan,” terangnya.
Pihak sekolah membantah
Soal video yang viral itu, pihak sekolah memberikan pernyataan. Mereka membantah adanya kegiatan kampanye.
Kepala Sekolah TK Titik Iswaroh saat dikonfirmasi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan sekolahnya pada Sabtu lalu itu bukan kampanye.
Diakuinya, mereka hanya kumpul-kumpul dan makan bersama teman temannya.