KOMPAS.com - Rumah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Situbondo Djaenur Ridho di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, disatroni maling pada Senin (16/10/2023).
Namun ia sengaja tak melapor ke polisi karena berharap pencuri mengembalikan 10 gram emas yang dicuri.
"Malu kalau saya lapor, ya kalau bisa saya harap dikembalikan," ujar di Selasa (17/10/2023).
Ia mengatakan pencurian terjadi siang hari sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu sang istri sedang menjemput anaknya yang pulang sekolah.
"Malu kalau saya lapor, ya kalau bisa saya harap dikembalikan," ujarnya.
Baca juga: Rumah Wakil Ketua DPRD Situbondo Disatroni Maling, Emas 10 Gram Hilang
Saat pulang, betapa terkejutnya sang istri melihat pintu rumah dalam kondisi rusak. Selain itu lemari di kamar tidur sudah berantakan.
"Ternyata yang hilang emas 10 gram, namun herannya laptop dan handphone tidak diambil," katanya.
Ia sempat menghubungi Polres Situbondo dan polisi yang datang melakukan identifikasi barang yang rusak seperti lemari dan pintu.
"Kemungkinan besar malingnya lewat samping rumah karena pintu gerbang depan tidak dirusak," katanya.
Djaenur menjelaskan, pintu rumahnya bisa terbuka karena dicongkel menggunakan obeng berukuran besat oleh pelaku sebelum masuk ke dalam rumahnya.
"Ini obeng milik pelaku tertinggal di rumah," katanya.
Ia juga menyebut rumah keduanya tersebut sengaja tidak dipasang CCTV.
Baca juga: 2 Hewan Lindung Mati Ditembak di TN Baluran Situbondo, Pelaku Ditangkap
Sementara itu istri Djaenur Ridho, Siti Maimurin mengatakan sebelum pergi, ia memastikan pintu dalam kondisi terkunci.
"Saat magrib mau menghidupkan lampu, pintu rumah sudah dalam kondisi terbuka," ujar Siti Maimurin kepada sejumlah wartawan.
Mengetahui pintu rumah terbuka, dirinya mengaku takut untuk masuk ke dalam rumahnya. Namun setelah dicek, kondisi lemari di dalam kamarnya sudah acak-acakan.