Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Ponorogo Masih Kaji soal Pengajuan Pengunduran Diri Kepsek SMPN 1 karena Sumbangan untuk Beli Mobil

Kompas.com - 10/10/2023, 05:29 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com- Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menyatakan Pemkab Ponorogo belum memutuskan soal pengajuan pengunduran diri Kepala Sekolah SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid setelah didera persoalan pemungutan sumbangan untuk beli mobil kepada orangtua siswa.

Pria yang akrab disapa Kang Giri itu mengaku masih mendalami untuk membuat keputusan menerima atau menolak permintaan pengunduran diri Imam Mujahid sebagai Kepsek SMPN 1 Ponorogo.

“Kami sedang mendalami (mengkaji) dan hampir final. Akhir mudah-mudahan beberpa waktu ada titik temu. Dan kami akan sampaikan,” ujar Kang Giri, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Kang Giri mengatakan pendalaman itu untuk mengkaji apakah kebijakan Kepsek SMPN 1 Ponorogo menarik sumbangan itu menyalahi aturan atau sebaliknya.

Bila menyalahi aturan, maka permohonan pengunduran diri Imam Mujahid sebagai Kepsek SMPN 1 Ponorogo akan diterima.

“Pendalaman itu (untuk mengungkap) yang dilakukan apakah salah. Kalau yang dilakukan salah kenapa tidak diterima,” jelas Kang Giri.

Baca juga: SMPN 1 Ponorogo Akhirnya Tunda Pembelian Mobil dan Penarikan Sumbangan

Sebaliknya, lanjut Kang Giri, bila tidak ditemukan ada keselahan, pengunduran diri tak diterima.

Terlebih kesalahan yang dilakukan kepsek hanya bentuk keteledoran dan persoalan sepele yang sejatinya sudah dikomunikasikan dengan komite sekolah.

“Tetapi kalau kemudian dia tidak ada kesalahan hanya keteledoran persoalan sepele dan sudah komunikasi dengan komite. Sedangkan (hal itu) menjadi domain komite terus kepala sekolah harus dilibatkan dalam situasi seperti itu maka tidak bagus dan tidak bijak kalau pengunduran ini diterima,” ungkap Kang Giri.

Kang Giri menegaskan sebelum ada keputusan jelas, Imam Mujahid masih tetap menjabat sebagai Kepsek SMPN 1 Ponorogo. Untuk itu, seluruh kegiatan belajar dan mengajar di SMPN 1 Ponorogo masih menjadi tanggung jawab penuh Imam Mujahid selaku kepala sekolah.

“Sementara (Imam Mujahid) masih sebagai kepsek. Kan mengundurkan diri kalau belum diterima masih bertanggung jawab disana (SMPN 1 Ponorogo),” kata Kang Giri.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Ponorogo Imam Mujahid menyerahkan sebuah map merah berisi surat pengunduran dirinya kepada Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Rabu (4/1/2023)

Pengajuan pengunduran diri tersebut merupakan buntut rencana penarikan sumbangan untuk membeli mobil yang menuai protes dari wali murid. Informasi soal penarikan sumbangan tersebut juga viral di media sosial.

Baca juga: Terkena Benang Layang-layang, Bocah di Ponorogo Alami Luka Serius pada Mata dan Hidung

Imam mengajukan pengunduran diri langsung kepada Bupati Sugiri Sancoko saat bupati memberikan pengarahan di depan semua kepsek SMP negeri di Aula SMPN 1 Ponorogo, Rabu (4/10/2023).

Bupati Sugiri sengaja mengumpulkan seluruh kepsek SMP negeri se-Ponorogo menyusul ramainya gelombang protes penolakan penarikan sumbangan bagi orangtua di SMPN 1 Ponorogo.

Sambil membawa map merah berisi surat pengunduran dirinya, Imam maju menemui Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko atau Kang Giri.

Dengan suara serak dan terbata-bata, Imam meminta maaf.

“Saya dengan tulus hati mengundurkan diri sebagai Kepsek SMPN 1 Ponorogo. Ini surat saya buat dengan tulus dengan ikhlas. Mohon diterima dengan baik,” kata Imam dilanjutkan dengan menyerahkan map merah kepada Kang Giri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Surabaya
Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Surabaya
Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Surabaya
4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orang Tua Lapor Polisi

4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orang Tua Lapor Polisi

Surabaya
Kesulitan Jalani Profesi dan Pendidikan, Dua Tunarungu Senang Dapat Alat Bantu Dengar dari Polisi

Kesulitan Jalani Profesi dan Pendidikan, Dua Tunarungu Senang Dapat Alat Bantu Dengar dari Polisi

Surabaya
Embarkasi Surabaya Temukan 3 Rice Cooker, Jemaah Haji Beralasan Mau Masak Sendiri

Embarkasi Surabaya Temukan 3 Rice Cooker, Jemaah Haji Beralasan Mau Masak Sendiri

Surabaya
Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa 'Rice Cooker' dan Rokok Berlebih

Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa "Rice Cooker" dan Rokok Berlebih

Surabaya
Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Surabaya
Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Surabaya
2 Anggota DPRD Madiun Mangkir Pemeriksaan dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 M

2 Anggota DPRD Madiun Mangkir Pemeriksaan dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 M

Surabaya
Duduk Perkara Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Murid Cedera di Sekolah, Tak Ada di Kelas Saat Kejadian

Duduk Perkara Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Murid Cedera di Sekolah, Tak Ada di Kelas Saat Kejadian

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com