KOMPAS.com - Gregorius Ronald Tannur (31), anak anggota DPR RI, kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tewasnya sang pacar, DSA (27) alias Andin.
Sebelum perbuatannya terkuak, Ronald disebut sempat membuat pengakuan palsu kepada keluarga korban mengenai penyebab meninggalnya Andin.
Ia mengaku korban meninggal karena sakit mendadak, bukan tewas dianiaya olehnya.
Hal ini diungkap oleh kuasa hukum korban, Dimas Yemahura.
"Menurut versi Ronald, ia mengabarkan kepada keluarga bahwa kondisinya (Andin) adalah dia dalam kondisi sakit secara tiba-tiba, kemudian tak sadarkan diri," ujar Dimas, Jumat (6/10/2023), dikutip dari Kompas TV.
Oleh karena itu, keluarga korban sempat menganggap bahwa kematian Andin adalah musibah dan merupakan takdir.
Baca juga: Ronald, Anak DPR RI Sempat Beri Napas Buatan Usai Menganiaya Pacarnya
Tak hanya kepada keluarga korban, Ronald diduga sempat membuat laporan palsu di salah satu kepolisian sektor (polsek) di Surabaya, Jawa Timur.
"Dia memberikan keterangan bahwa korban ini sakit karena serangan jantung atau asam lambung. Pelaku membangun alibi banyak obat-obatan lambung sebagai bukti bahwa ini telah terjadi asam lambung mendadak yang menimbulkan kematian," ucapnya.
Akan tetapi, Dimas memandang bahwa kematian korban janggal.
Ia mulanya mendapat informasi dari teman korban. Dimas memperoleh foto korban yang tergeletak di parkiran bawah tanah salah satu mal di Surabaya.
Di mal itu, Andin dan Ronald sempat mengunjungi sebuah tempat karaoke.
"Jadi saya melihat ada keanehan dari posisi atau kondisi korban saat itu, sehingga saya langsung melakukan tindakan pengecekan ke lapangan dengan melaporkan ke tim Jatanras Polrestabes Surabaya," ungkapnya.
Baca juga: Hasil Otopsi Wanita yang Tewas Dianiaya Anak Anggota DPR RI di Surabaya
Setiba di sana, Dimas kembali mendapat foto-foto kondisi terakhir korban. Ia melihat ada banyak luka lebam di tubuh korban, antara lain di bagian paha, telapak tangan, dan kepala.
Saat memperhatikan foto-foto tersebut, Dimas merasa ada yang janggal soal kematian korban.
"Kami minta kepada teman untuk menghubungi keluarga korbannya. Kami minta untuk segera datang ke Surabaya, menemui kami, untuk melakukan laporan di Polrestabes Surabaya," tuturnya.
"Dan tim Jatanras yang waktu itu saya hubungi, saya minta untuk melakukan olah TKP atau pengecekan TKP lebih dalam. Dan memang ditemukan adanya dugaan-dugaan tindak pidana itu," sambungnya.
Baca juga: Anak Anggota DPR RI Ditetapkan Tersangka Usai Aniaya Pacar hingga Tewas di Surabaya
Perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat, tersebut diketahui sudah meninggal saat dibawa pelaku ke sebuah rumah sakit (RS).
"Sesampainya di RS, saudari D dinyatakan meninggal dunia sekitar 30-45 menit sebelumnya," jelas Dimas.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Kombes Pol Pasma Royce menceritakan soal kronologi tewasnya Andin di tangan pelaku.
Sebelumnya, Andin dan Ronald sempat makan bersama di sebuah restoran pada Selasa (3/10/2023) pukul 18.30 WIB.
Baca juga: Polisi Masih Dalami Motif Anak Anggota DPR Aniaya Pacarnya hingga Tewas