KOMPAS.com - Kasus tewasnya seorang wanita diduga dianiaya anak anggota DPR RI usai mengunjungi diskotek terungkap.
Korban berinisial DSA (29) warga asal Sukabumi, Jawa Barat dianiaya pacarnya berinisial RT, anak anggota DPR RI Selasa (3/10/2023) malam.
Berikut ini sederet fakta kasus wanita di Surabaya.
Kanitreskrim, Polsek Lakarsantri, Iptu Samikan mengatakan, kasus ini berawal saat korban DSA mengunjungi diskotek dan minum minuman keras di Jalan Mayjend Jonosoewojo bersama kekasihnya dan sejumlah teman.
Baca juga: Anak Anggota DPR RI Ditetapkan Tersangka Usai Aniaya Pacar hingga Tewas di Surabaya
"Habis (minum) itu turun sama pacaranya, berdasarkan informasi minum sedikit, ada banyak temanya," kata Samikan, ketika dihubungi melalui telepon.
Kemudian, perempuan itu dan kekasihnya bertengkar di sekitar area diskotek tersebut. Lalu, mereka memutuskan pergi menggunakan mobil ke apartemen Jalan Puncak Indah Lontar.
"Iya bertengkar, terus mau masuk apartemen kondisinya (korban) sudah enggak berdaya," jelasnya.
Oleh karena itu, wanita tersebut dibawa oleh kekasihnya ke Rumah Sakit (RS) Nasional Hospital Surabaya. Namun, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa ketika akan ditangani.
Pengacara korban, Dimas Yemahura mengatakan saat kejadian, diduga ada perselisihan antara RT dan DSA sehingga memicu tindakan kekerasan terhadap korban.
“Mbak DSA pada Selasa malam diajak oleh teman-temannya termasuk saudara RT ke klub malam. Kemudian di dalam itu ada perselisihan antara saudara RT ini dengan Mbak DSA,” jelasnya.
Baca juga: Polisi Jelaskan Wanita yang Tewas oleh Anak Anggota DPR RI di Surabaya
Dimas menyebut, dalam perselisihan itulah RT diduga melakukan tindakan kekerasan kepada korban.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, DSA setelah itu sudah tidak sadarkan diri.
"Saudara RT malah memvideo Mbak DSA yang tergelatak di halaman basement, dan mengatakan dia (terduga pelaku) enggak tahu kenapa tergeletak," ucapnya.
Bahkan, kata Dimas, RT ketika itu sempat menertawakan korban yang sudah tidak sadarkan diri.
Namun, salah seorang petugas meminta agar perempuan itu segera dimasukkan ke bagasi mobil.