Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Penusukan Mata Siswi SD di Gresik dan Kondisi Darurat Perundungan

Kompas.com - 22/09/2023, 04:50 WIB
Pythag Kurniati

Editor

GRESIK, KOMPAS.com- Perundungan atau bullying di Indonesia, menurut pengamat pendidikan, sudah 'darurat' karena kasusnya terus bertambah dan belum ada tanda-tanda penurunan, meski Kemendikbud telah menerbitkan sejumlah kebijakan terkait pencegahan kekerasan di satuan pendidikan.

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat, sepanjang Januari-Agustus 2023 terdapat 379 anak usia sekolah menjadi korban kekerasan fisik dan perundungan di lingkungan sekolah.

Baca juga: Kasus Mata Siswi SD Dicolok Tusuk Bakso di Gresik, Polisi Sudah Periksa 47 Saksi

Salah satu kasus terbaru terjadi di Gresik, Jawa Timur. Seorang siswi kelas 2 Sekolah Dasar (SD) mengalami buta permanen pada mata kanannya akibat diduga ditusuk oleh kakak kelasnya.

Orangtua korban, Samsul Arif, mengatakan anaknya trauma dan disarankan oleh psikolog untuk pindah sekolah. Adapun dia menyerahkan seluruh proses hukum ke kepolisian.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Hasil Pemeriksaan Mata Siswi SD yang Diduga Dicolok Pakai Tusuk Bakso

Kronologi versi korban

Samsul Arif (kiri) ayah siswi kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, yang mengalami kebutaan usai dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya.Dok. istimewa Samsul Arif (kiri) ayah siswi kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur, yang mengalami kebutaan usai dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya.

Peristiwa yang menimpa siswi kelas 2 SD berinisial SAH di Menganti, Gresik, Jawa Timur, terjadi pada 7 Agustus lalu.

Menurut ayah korban, Samsul Arif, kejadian bermula ketika sekolah menggelar lomba dalam rangka memperingati HUT ke-78 RI.

Waktu itu putrinya sedang mengikuti lomba di halaman sekolah. Tapi tiba-tiba anaknya ditarik oleh siswa lain yang diduga kakak kelasnya untuk dibawa ke sebuah gang di antara ruang guru dan pagar sekolah.

Baca juga: Kasus Siswi Dicolok Tusuk Bakso di Gresik, Polisi Periksa 22 Teman Korban

Sang anak, sambungnya, dipaksa memberikan uang jajannya. Namun SAH menolak sehingga membuat pelaku diduga marah hingga menusuk mata kanan korban dengan tusuk bakso.

Ia kemudian melanjutkan, anaknya langsung lari untuk membasuh matanya yang mengeluarkan air.

Begitu sampai di rumah, kata Samsul, anaknya mengeluh sakit di bagian mata kanan dan tak bisa melihat apa pun.

Keluarganya pun buru-buru membawa anaknya ke Rumah Sakit Cahaya Giri Bringkang dan kemudian dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya.

Baca juga: Polda Jatim Turun Tangan dalam Kasus Mata Siswi SD Dicolok Pakai Tusuk Bakso di Gresik

Pemeriksaan dokter menyatakan anaknya mengalami kebutaan pada mata kanan karena adanya kerusakan syaraf hingga mengakibatkan buta permanen.

Belakangan anaknya mengaku kalau ternyata tindakan perundungan itu bukan pertama kali dilakukan oleh pelaku.

Menurut penuturan SAH, dirinya sering dipaksa memberikan uang oleh pelaku sejak masih kelas 1 SD. Akibatnya korban sering kehabisan uang dan terpaksa tidak jajan di sekolah.

Baca juga: Siswi di Gresik yang Dicolok Tusuk Bakso Jalani Pemeriksaan MRI di Surabaya

Tindakan polisi

Ilustrasi CCTV, memasang kamera CCTV SHUTTERSTOCK/APCHANEL Ilustrasi CCTV, memasang kamera CCTV

Polres Gresik telah menyita rekaman CCTV di SDN 236 Gresik, namun rekaman pada tanggal kejadian belum ditemukan.

Untuk itu polisi telah menyerahkan rekaman CCTV tersebut ke laboratorium forensik Polda Jatim untuk diperiksa lebih dalam apakah rusak seperti yang diklaim pihak sekolah.

Hal ini menghambat kerja polisi sehingga mereka belum bisa memastikan apakah pelaku merupakan kakak kelas korban atau dari luar sekolah.

"Kami belum bisa memastikan pelaku dari rekaman CCTV karena kejadian tanggal 7 kami dapat dapat laporan tanggal 28 Agustus. CCTV sudah terhapus karena kapasitasnya hanya 12 hari," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima.

Baca juga: Siswi yang Matanya Dicolok dengan Tusuk Bakso Ingin Pindah Sekolah, Bupati Gresik Akan Fasilitasi

Hingga Rabu (20/9/2023) polisi telah memeriksa 12 saksi mulai dari keluarga, tetangga, guru, kepala sekolah, dan beberapa siswa.

Polisi juga disebut akan memeriksa dokter tempat korban berobat untuk memperoleh keterangan tambahan soal penyebab kebutaan pada korban.

Korban trauma

Sejak insiden itu, kata keluarga korban, SAH masih trauma dan belum mau masuk sekolah.

Bahkan psikolog menyarankan agar korban pindah sekolah untuk menghindari kejadian serupa terulang lagi.

Selain itu lingkungan sekolah lama juga dianggap tidak baik.

Baca juga: Mata Siswi SD Buta Dicolok Kakak Kelas dengan Tusuk Bakso, Ayah Korban: Trauma

"Sudah satu bulan lebih sejak Agustus sampai sekarang anaknya belum masuk sekolah. Masih trauma," ujar Nur Sholikoh, kakak Samsul Arif kepada wartawan Mochamad Sugiyono yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Dia juga memastikan keponakannya itu sekarang hanya bisa melihat dengan mata kiri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Handphone Belum Ditemukan

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Handphone Belum Ditemukan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah Saya Tidak Rida

Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah Saya Tidak Rida

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com