Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi di Lapas Madiun Kini Bisa Kuliah Gratis hingga Jadi Sarjana

Kompas.com - 14/09/2023, 22:48 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Narapidana yang saat ini menjadi warga binaan di Lapas Kelas I Madiun kini bisa meraih gelar sarjana.

Pasalnya, Lapas Kelas I Madiun bekerjasama dengan Pemkot Madiun membiaya pendidikan tinggi atau kuliah gratis bagi narapidana hingga mendapatkan gelar sarjana.

Kepala Lembaga Permasyarakatan Kelas I Madiun, Kadek Anton Budiharta yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (12/9/2023), menyatakan, perkuliahan program narapidana menjadi sarjana akan dimulai pada Oktober 2023.

Untuk tahap awal, setidaknya ada 20 narapidana yang sudah siap mengikuti perkuliahan hingga menjadi sarjana di Lapas Kelas I Madiun.

Baca juga: 122 Narapidana Korupsi di Sulsel Dapat Remisi HUT Ke-78 RI

“Peminatnya memang banyak. Untuk tahap awal Pemkot Madiun selaku pihak yang membiayai melalui program beasiswa gratis memberikan kuota sebanyak 30 orang. Namun setelah dilakukan seleksi yang memenuhi persyaratan hanya 20 orang,” kata Kadek.

Mantan Kapalas IIA Tangerang ini mengatakan, terdapat syarat-syarat khusus bagi narapidana yang ingin mengikuti program kuliah gratis yang dibiayai Pemkot Madiun.

Syarat itu di antaranya hukuman yang dijalani di atas empat tahun penjara, memiliki ijazah SMA/SMK sederajat dan warga Kota Madiun.

Setelah dilakukan seleksi, kata Anton, terpilih 20 orang narapidana yang siap mengikuti perkuliahan gratis selama empat tahun ke depan.

Rata-rata narapidana yang mengikuti program kuliah gratis hingga menjadi sarjana menjalani hukuman kasus narkoba.

“Rata-rata yang mengikuti program ini adalah napi narkoba. Untuk program kuliah gratis ini kami memberikan nama Bang Napi Jadi Sarjana,” tutur Kadek.

Kadek mengatakan saat ini 20 narapidana yang mengikuti program Bang Napi Jadi Sarjana diseragamkan mengambil jurusan Agrobisnis Pertanian di Universitas Terbuka dengan model kuliah 25 persen tatap muka dan 75 persen daring.

Baca juga: 10 Narapidana Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru Dieksekusi

 

Jurusan itu sesuai dengan permintaan Wali Kota Madiun Maidi agar saat keluar dari lapas dapat langsung mengolah lahan milik Pemkot Madiun.

“Awalnya kami akan menyeragamkan untuk mengambil jurusan hukum. Namun Wali Kota Madiun Maidi memiliki program jangka panjang. Rupanya setelah bebas dari penjara, para narapidana ini akan diberdayakan Pemkot Madiun di bidang pertanian. Untuk itu seluruh napi yang mengambil kuliah diarahkan mengambil jurusan agrobisnis pertanian. Mereka nantinya akan diminta mengelola lahan kosong milik Pemkot Madiun,” kata Kadek.

Tak hanya mendapatkan beasiswa kuliah gratis hingga lulus menjadi sarjana, jelas Kadek, Pemkot Madiun juga berencana memberikan fasilitas laptop gratis untuk menunjang perkuliahan para narapidana di Lapas Kelas I Madiun.

Kadek mengakui beberapa kali menjadi kepala rutan dan kalapas, baru kali ini menemukan sosok pemimpin di daerah yang serius memperhatikan nasib warganya yang sedang dipenjara di lapas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Surabaya
Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Debt Collector Abal-abal Rampas Motor Seorang Ibu di Jalan, Alasannya Menunggak Angsuran

Surabaya
Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Surabaya
Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Surabaya
Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Surabaya
'Flushing' 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

"Flushing" 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com