Salin Artikel

Napi di Lapas Madiun Kini Bisa Kuliah Gratis hingga Jadi Sarjana

MADIUN, KOMPAS.com - Narapidana yang saat ini menjadi warga binaan di Lapas Kelas I Madiun kini bisa meraih gelar sarjana.

Pasalnya, Lapas Kelas I Madiun bekerjasama dengan Pemkot Madiun membiaya pendidikan tinggi atau kuliah gratis bagi narapidana hingga mendapatkan gelar sarjana.

Kepala Lembaga Permasyarakatan Kelas I Madiun, Kadek Anton Budiharta yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (12/9/2023), menyatakan, perkuliahan program narapidana menjadi sarjana akan dimulai pada Oktober 2023.

Untuk tahap awal, setidaknya ada 20 narapidana yang sudah siap mengikuti perkuliahan hingga menjadi sarjana di Lapas Kelas I Madiun.

“Peminatnya memang banyak. Untuk tahap awal Pemkot Madiun selaku pihak yang membiayai melalui program beasiswa gratis memberikan kuota sebanyak 30 orang. Namun setelah dilakukan seleksi yang memenuhi persyaratan hanya 20 orang,” kata Kadek.

Mantan Kapalas IIA Tangerang ini mengatakan, terdapat syarat-syarat khusus bagi narapidana yang ingin mengikuti program kuliah gratis yang dibiayai Pemkot Madiun.

Syarat itu di antaranya hukuman yang dijalani di atas empat tahun penjara, memiliki ijazah SMA/SMK sederajat dan warga Kota Madiun.

Setelah dilakukan seleksi, kata Anton, terpilih 20 orang narapidana yang siap mengikuti perkuliahan gratis selama empat tahun ke depan.

Rata-rata narapidana yang mengikuti program kuliah gratis hingga menjadi sarjana menjalani hukuman kasus narkoba.

“Rata-rata yang mengikuti program ini adalah napi narkoba. Untuk program kuliah gratis ini kami memberikan nama Bang Napi Jadi Sarjana,” tutur Kadek.

Kadek mengatakan saat ini 20 narapidana yang mengikuti program Bang Napi Jadi Sarjana diseragamkan mengambil jurusan Agrobisnis Pertanian di Universitas Terbuka dengan model kuliah 25 persen tatap muka dan 75 persen daring.

Jurusan itu sesuai dengan permintaan Wali Kota Madiun Maidi agar saat keluar dari lapas dapat langsung mengolah lahan milik Pemkot Madiun.

“Awalnya kami akan menyeragamkan untuk mengambil jurusan hukum. Namun Wali Kota Madiun Maidi memiliki program jangka panjang. Rupanya setelah bebas dari penjara, para narapidana ini akan diberdayakan Pemkot Madiun di bidang pertanian. Untuk itu seluruh napi yang mengambil kuliah diarahkan mengambil jurusan agrobisnis pertanian. Mereka nantinya akan diminta mengelola lahan kosong milik Pemkot Madiun,” kata Kadek.

Tak hanya mendapatkan beasiswa kuliah gratis hingga lulus menjadi sarjana, jelas Kadek, Pemkot Madiun juga berencana memberikan fasilitas laptop gratis untuk menunjang perkuliahan para narapidana di Lapas Kelas I Madiun.

Kadek mengakui beberapa kali menjadi kepala rutan dan kalapas, baru kali ini menemukan sosok pemimpin di daerah yang serius memperhatikan nasib warganya yang sedang dipenjara di lapas.

Untuk itu, pihaknya sangat mengapresiasi langkah Wali Kota Madiun Maidi yang memperhatikan warganya yang menjalani hukuman di Lapas Kelas I Madiun.

“Saya sudah beberapa kali pindah baru kali ini ketemu kepala daerah yang responnya bagus dan peduli terhadap warganya yang sementara menjalani hukuman di penjara. Setelah program ini jalan, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah lain dengan program yang sama bagi warganya yang sementara menjadi warga binaan di Lapas Madiun. Saya mau colek kepala daerah-kepala daerah lain karena program ini sasaran, obyek, manfaat dan dampaknya jelas sangat bagus bagi narapidana setelah kembali lagi ke masyarakat,” kata Kadek.

Dukung penuh fasilitas

Wali Kota Madiun Maidi menyatakan Pemkot Madiun siap memberikan fasilitas laptop gratis bagi narapidana yang mengikuti beasiswa gratis kuliah hingga menjadi sarjana.

Tak hanya itu, jaringan internet untuk kelancara akses kuliah daring pun juga sudah disiapkan Pemkot Madiun.

“Rencananya, kita menggandeng Universitas Terbuka atau UT. Teknisnya, juga sedang kami bahas. Apakah nanti secara daring atau dosennya yang mengajar di Lapas. Kalaupun secara daring, kami siap memberikan fasilitasnya berupa laptop, jaringan internet, dan fasilitas lainnya,” kata Maidi.

Maidi mengatakan program pendidikan sarjana bagi napi sejalan dengan program bantuan beasiswa mahasiswa yang sebelumnya sudah berjalan dalam beberapa tahun terakhir.

Total saat ini Pemkot Madiun sudah memiliki 1.000 mahasiswa yang saat ini aktif menerima bantuan tersebut.

Khusus tahun ini, Pemkot Madiun akan memberikan lagi beasiswa bagi 250 mahasiswa asal Kota Madiun.

Dari kuota tersebut, Pemkot Madiun memberikan kesempatan bagi narapidana asal Kota Madiun untuk mendapatkan program beasiswa itu.

“Warga kota yang saat ini berstatus narapidana yang terpenting saat ini mereka bisa mendapatkan pendidikan. Mereka bisa keluar dari penjara dengan mengantongi ijazah sarjana strata pertama. Ini luar biasa dan saya kira baru pertama di negara kita. Untuk itu saya inginnya semua napi yang berasal dari Kota Madiun bisa mendapatkan kesempatan itu.

Menurut Maidi, narapidana memang pernah melakukan kesalahan. Namun bukan berarti mereka tidak bisa menggapai masa depan.

Melalui program bantuan perkuliahan gratis, Pemkot Madiun ingin memberikan kesempatan yang sama kepada narapidana untuk menggapai masa depannya.

“Jangan sampai keluar dari penjara hanya menjadi korban perubahan. Apalagi, kemudian malah dikucilkan dari masyarakat karena status mantan napi tersebut. Salah-salah, mereka bisa kembali membuat kesalahan. Kembali masuk ke rumah pesakitan. Tentu itu yang tidak kami inginkan,” demikian Maidi.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/14/224845778/napi-di-lapas-madiun-kini-bisa-kuliah-gratis-hingga-jadi-sarjana

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke