MAGETAN, KOMPAS.com – Kenaikan harga beras di Kabupaten Magetan, Jawa Timur beberapa pekan terakhir membuat para perajin opak beras diliburkan.
Surati, salah satu perajin opak beras dari Desa Banjarmlati Magetan mengatakan, seminggu terakhir para pembuat opak beras di desanya terpaksa libur karena beras sebagai bahan baku opak beras mengalami kenaikan harga cukup tinggi.
Baca juga: Harga Beras Naik, Pemkot Malang Siapkan Pasar Murah
Dari harga Rp 10.000 per kilogram naik menjadi Rp 12.000 per kilogram.
“Kemarin pedagangnya diliburkan selama seminggu,” ujarnya saat ditemui di Desa Banjarmlati, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Jumat (8/9/2023).
Penjual opak beras tak berani menaikkan harga jual opak buatan mereka karena khawatir pembeli lari.
Baca juga: Harga Beras Naik, Bapanas Bantah Terjadi Kelangkaan
“Naiknya hanya seribu per 150 biji opak beras. Kalau dulu 150 biji opak kita jual Rp 24.000 sekarang kita jual Rp 25.000. Kita enggak berani menaikkan tinggi, takut tidak laku,” imbuh dia.
Berbeda dengan Surati, pedagang nasi goreng di Kabupaten Magetan memilih menipiskan keuntungan mereka daripada menaikan harga jual.
Subandi salah satu pedagang nasi goreng mengaku menipiskan untung untuk menjaga pembeli agar tidak lari.
“Harga satu porsi tetap Rp 12.000, Kita tidak berani menaikkan harga untuk menjaga pembeli. Untung sedikit tidak apa-apa yang penting bisa bertahan,” kata dia.
Kenaiakn harga beras, menurut Subandi, juga berpengaruh kepada jumlah pembeli yang mengalami penurunan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut dia memilih mengurangi pembelian beras, dari biasanya 10 kilogram sehari kini hanya 5 kilogram sehari.
“Biasanya 10 kilogram sehari, sekarang beli 5 kilogram karena kenaikan harga sembako jualan juga agak sepi,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.