Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Bacaleg Partai Golkar Diminta Hindari Kanibalisme Politik

Kompas.com, 6 Agustus 2023, 22:05 WIB
Slamet Widodo,
Khairina

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG,KOMPAS.com - Ratusan bakal calon legislatif dari Partai Golkar diingatkan agar menghindari kanibalisme politik di internal partai.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Jawa Timur Sarmujuli juga menyampaikan agar seluruh kader bersatu untuk meraih suara sebanyak-banyaknya.

"Saya wanti-wanti betul supaya menghindari terjadinya kanibalisme internal partai. Yakni satu suara diperebutkan banyak caleg dari Partai Golkar," terang Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar Jawa Timur Sarmuji di kegiatan pertemuan dan pelepasan calon legeslatif Partai Golkar, di salah satu gedung pertemuan Hotel di Tulungagung, Minggu (6/8/2023).

Baca juga: Ketua Golkar NTT Sebut Hasil Survei Tak Sesuai Harapan, Airlangga Tak Harus Jadi Capres-Cawapres

Pesan tersebut seringkali diucapkan Sarmuji di hadapan ratusan bakal calon legislatif dalam kegiatan Pertemuan dan Pelepasan Calon Legeslatif Partai Golkar Jawa Timur dari DPR RI Dapil VI, DPRD Provinsi Dapil VII dan VII serta DPRD Kota/Kabupaten Blitar, Kediri dan Tulungagung, Minggu.

Dijelaskan, persaingan antarcaleg nantinya akan kontraproduktif melalui strategi maupun cara pemenangan partai Golkar pada Pemilu 2024 mendatang.

"Jangan sampai, masing-masing caleg di internal ini bersaing tidak sehat,"terang Sarmuji.

Ditekankan, saling kerja sama dalam raihan suara di internal partai dinilai sangat penting. Mulai dari caleg DPR RI, DPRD Provinsi Jatim hingga caleg DPRD kabupaten/kota.

"Kita juga menginginkan ada komunikasi yang baik di antara caleg-caleg yang ada, mempunyai kesepahaman bahwa kita sedang mencari suara sebanyak-banyaknya untuk kemenangan Partai Golkar," ujar Sarmuji.

Baca juga: Diturunkan dari Jabatan Wakil Ketua DPRD Jabar, Ade Ginandjar Gugat DPP dan DPD Golkar Jabar

Ia mendukung penuh langkah yang sudah dilakukan maupun tengah dirintis oleh para caleg dalam membangun jaringan yakni melalui relawan hingga tingkat desa/kelurahan, karena itu dinilai akan berkontribusi terhadap perolehan suara Partai Golkar secara keseluruhan. 

"Silakan mengharap di wilayah masing-masing, silahkan membangun jaringan. Dengan demikian suara Partai Golkar akan sangat besar, akan berlipat ganda, seiring dengan kerja para caleg," terang Sarmuji.

Dalam Pemilu 2024 nanti, Sarmuji yakin bahwa Partai Golkar bisa memperoleh tambahan kursi secara nasional, provinsi serta kabupaten/kota.

Sarmuji sendiri, saat ini menjadi salah satu bacaleg Partai Golkar untuk posisi DPR RI nomor urut 1 di Dapil VI Jatim.

Ia akan dibantu sejumlah caleg "unggulan" yang dikenal memiliki basis logistik kuat maupun basis massa dengan elektabilitas cukup tinggi di Dapil VI Jatim. 

Beberapa caleg DPR RI Partai Golkar untuk Dapil VI Kabupaten/Kota Blitar dan Tulungagung yang berpotensi mendulang suara besar di antaranya adalah mantan Bupati Tulungagung periode 2004-2009 dan 2009-2014 Heru Tjahjono dan Harun Al Rasyid yang berlatar sebagai pengusaha.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau